TRENGGALEK, beritalima.com
Dengan mulai dibukanya secara resmi program nasional TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-105 di wilayah Kabupaten Trenggalek pada hari Kamis tanggal 11 Juni 2019 kemarin, banyak hal yang langsung bisa dirasakan oleh masyarakat. Kegiatan yang merupakan program kerjasama antara TNI, Polri dan Pemerintah Daerah ini dinilai sangat membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Di Kabupaten Trenggalek sendiri, ada dua sasaran yang di proyeksikan yaitu Desa Sumurup dan Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek. Ada beberapa agenda yang dikerjakan oleh personel TMMD di kedua desa itu, diantaranya membangun jalan rabat beton sepanjang 1,62 kilometer (km), membangun tembok penahan jalan, renovasi tempat ibadah dan sepuluh rumah tak layak huni.
Komandan satuan tugas (Dansatgas) TMMD ke-105 wilayah Kabupaten Trenggalek, Letnan Kolonel Inf Dodik Novianto mengatakan, kegiatan TMMD ini merupakan program rutin dua tahunan dari Mabes TNI yang bermitra dengan lintas sektoral guna membantu masyarakat didaerah utamanya yang masih tertinggal.
“Ini merupakan kegiatan rutin dari pusat bersama jajaran terkait dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terutama di daerah yang dinilai masih tertinggal,” jelasnya saat dihubungi beritalima.com Sabtu (14/7/2019).
Sasaran itu dipilih, lanjut Dansatgas, sudah melalui proses kajian dan evaluasi dari tim yang dibentuk oleh Pemkab Trenggalek bersama TNI. Diutamakan daerah yang memang dikategorikan sangat membutuhkan percepatan pembangunan.
“Dengan masa kerja 30 hari mulai dari tanggal 11 Juli sampai 8 Agustus 2019, jumlah anggota yang diturunkan sekitar 150 personel. Terdiri dari satuan organik TNI, Polri, pemkab dan masyarakat sekitar. Diharapkan, daerah target bisa lebih sejajar dengan daerah lain, baik dari sisi sarana, maupun prasarana,” terangnya.
Terpisah, Camat Bendungan, Nur Kholik menjelaskan, pelaksanaan TMMD ini selain membangun sarana fisik, ada juga kegiatan non fisik yang bakal digelar di sana seperti halnya penyuluhan wawasan kebangsaan, bela negara, sosialisasi bahaya narkoba dan hoax serta pembinaan bidang pertanian.
“Selain penyuluhan dan sosialisasi, hal lain yang dikerjakan berkaitan dengan infrastruktur adalah adalah pembangun tembok penahan jalan, membangun rabat beton akses penghubung Desa Dompyong dan Sumurup, renovasi mushola serta beberapa rumah warga,” ucapnya.
Masih menurut Camat, warga kedua desa ini sebelumnya harus mengambil jalan memutar melalui desa Surenlor karena jalan yang tersedia rusak parah dan susah dilalui. Sehingga dengan adanya peningkatan jalan tersebut nantinya bisa memperpendek jarak tempuh antar desa bahkan ke arah pusat perekonomian atau pemerintahan.
“Jalan itu, merupakan akses penunjang warga menuju beberapa titik baik pusat perekonomian, pemerintahan bahkan nantinya pariwisata. Dengan jarak tempuh yang pendek, otomatis akan lebih efisien di segala aspek,” tandasnya.
Sementara itu, salah satu warga Dusun Kalitelu, Desa Dompyong yang rumahnya direnovasi, Bari (60) merasa sangat terbantu dengan adanya program TMMD ini. Menurutnya, bantuan pemerintah tersebut benar-benar sangat bermanfaat disaat kondisi perekonomian seperti saat ini.
“Matur suwun Pak Bupati Nur Arifin, Pak Dandim, Pak Kapolres kalian bantuanipun, entene TMMD niki estu bantu sanget tiyang alit kados kulo niki (Terima kasih Pak Bupati Nur Arifin, Pak Dandim, Pak Kapolres atas bantuannya, dengan adanya TMMD ini sangat membantu masyarakat kecil seperti saya ini_red),” ujarnya.
Dengan adanya bantuan pemerintah melalui program lintas sektoral terhadap pembangunan di Trenggalek yang terkadang tidak bisa masuk kedalam APBD ini benar-benar bisa dirasakan manfaatnya disegala lapisan. Semisal pembangunan fisik dan non fisik dalam TMMD, sehingga bisa merambah kewilayah pelosok.
“Remen sanget mas, angsal bantuan niki. Artone tabungan ingkang rencana damel bangun griyo saget damel ngopeni sapi perah. (Senang sekali mas, mendapat bantuan ini, uang tabungan yang rencananya untuk bangun rumah bisa dipakai memelihara sapi perah_red),” pungkasnya dengan logat khas jawa.(her)