Informasi yang berhasil dihimpun beritalima.com, kabel listrik yang terletak di Jalan Raya Camplong pada Rabu (17/08) malam sekitar pukul 21.30 WIB, ditabrak sebuah truk dan membuat kabel terputus hingga menyebabkan padamnya listrik.
Wahyu, warga Desa Tambaan mengatakan bahwa, dirinya sudah menghubungi petugas PLN Rayon Sampang. Namun, hingga malam ini, Kamis (18/08) tak satu pun petugas PLN yang tiba dilokasi. Ia pun mengaku sangat kesal atas buruknya pelayanan PLN.
“Listrik PLN tak hidup sejak tadi malam. Jadi bagaimana saya dan warga di sini mau beraktifitas,” keluhnya.
Ia menilai, pihak PLN tidak memperhatikan hak dan kepuasan pelanggan. Menurutnya, jika memang terjadi gangguan harusnya petugas PLN segera mengatasinya.
“Kalau memang ada masalah, harusnya PLN segera mengatasinya. Jangan dibiarkan, sejak tadi malam sampai malam ini listrik di rumah saya masih padam. Padahal di rumah tetangga lain listrik mereka nyala. Hanya ada beberapa rumah saja disekitar sini yang padam,” ujar Wahyu.
Hal senada dikatakan Sri. Kata dia, ketika terjadi masalah atau kerusakan di lapangan, pihak PLN sangat lamban menanganinya. Namun ketika pelanggan telat membayar tagihan listrik dikenakan denda.
“Kalau pelanggan yang telat bayar didenda bahkan instalasi listriknya dicabut. Tapi saat terjadi masalah, pihak PLN lamban dan seolah-olah tidak peduli. Harusnya kan mereka selalu mengontrol hal seperti itu,” kata Sri.
Untuk itu ia berharap, pihak PLN bisa segera mengatasi hal tersebut agar tidak mengganggu aktivitas warga di rumah mereka. “Saya harap petugas PLN bisa memperhatikan hal seperti ini. Kalau listrik terus padam, tentu sangat menggangu aktivitas kami ibu rumah tangga. Ini sudah malam kedua listrik di rumah saya dan beberapa rumah lain yang ada di sekitar rumah saya padam. Kalau saja pemadaman hanya terjadi satu atau dua jam kita bisa maklumi. Tapi ini sejak tadi malam,” ujar Sri kesal.
Hingga berita ini dilansir, Umar manajer PLN Sampang belum bisa dikonfirmasi, meski nada sambungan telepon seluler dalam kondisi aktif. (Dus)