Warga Desa Borong Mobil, LaNyalla Ingatkan Penting Kelola Keuangan

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Aksi borong mobil yang dilakukan warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur mendapat sorotan dari Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.

Dalam kondisi seperti ini, LaNyalla berharap keuangan bisa dikelola dengan baik. Warga Desa Sumurgeneng, mendapat ganti untung karena di lahan mereka dibangun proyek kilang minyak.

Petrokimia Grass Root Refinery (GRR) Januari 2020 telah me mbebaskan 870 KK termasuk desa Wadung dan Kaliuntu. Warga yang lahannya dibeli menjadi kaya mendadak.

“Mereka mendapat ganti untung sampai puluhan miliaran rupiah karena Pertamina membeli tanah Rp 600.000-Rp 800.000 permeter. Keuntungan ini yang dimanfaatkan warga membeli mobil,” ujar LANyalla dalam keterangan pers yang diterima Beritalima.com, Senin (22/2).

Warga Desa Sumurgeneng tercatat membeli 380 unit mobil gres, dari 225 penduduk yang menerima ganti untung. Maklum angka ganti untung yang diterima warga mencapai miliaran rupiah, terutama warga yang memiliki tanah yang luas.

“Berdasarkan info yang kita terima, aksi borong mobil masih berlanjut hingga hari ini. Media pun memberitakan 17 unit kembali dikirim ke Desa Sumurgeneng,” terang Senator asal Jawa Timur itu.

LaNyalla mengatakan, fenomena borong mobil sering dilakukan warga yang mendapat ganti untung dari penggusuran lahan.”Tidak salah memang, namun kita khawatir masyarakat tidak memiliki kemampuan mengelola uang sebanyak itu. Akibatnya, uang bisa cepat habis dan kehidupan ekonomi tidak berubah dari sebelumnya,” ulas dia.

Ditambahkan, kalau sampai warga menjadi konsumtif membelanjakan barangnya untuk suatu yang tidak begitu menunjang aktivitas ekonominya, dikhawatirkan malah menjadi hura-hura. “Dengan kata lain keuntungan itu tidak akan banyak membantu masyarakat sendiri.”

Untuk itu, dia meminta Pemerintah Daerah atau pihak Pertamina memberikan pendampingan pengelolaan dan manajemen keuangan produktif untuk masyarakat.

Mereka harus diberikan pendampingan agar mereka memiliki kemampuan mengelola keuangan. “Mereka harus mengelola keuangan berdasarkan kemampuan di bidang pertanian atau usaha pengembangan pertanian yang lebih produktif dan menguntungkan,” demikian AA LaNyallah Mahmud Mattalitti. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait