SIPIROK – Suasana haru bercampur bahagia menyambut kedatangan Sihar Sitorus di Desa Panguraban, Kecamatan Sipirok terlihat di wajah masyarakat yang sudah lama menunggunya. Beberapa saat setelah tiba, Sihar langsung dikerumuni warga untuk berjabat tangan. Bahkan beberapa orang kaum ibu menyambut Sihar di ujung jalan masuk menuju Desa Pangurabaan, Sipirok, sembari meneriakkan horas.
Bagi warga yang tinggal di perkampungan Pahlawan Nasional Pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Lafran Pane tersebut Sihar Sitorus bukanlah orang asing. Sebab Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Utara (Sumut) yang merupakan keturunan Pane masih memiliki kekerabatan dengan warga di desa tersebut. Bahkan mulai dari orangtua Sihar Sitorus, yakni pengusaha DL Sitorus sudah membangun silaturahmi dengan mereka sejak lama.
“Kalau dulu DL Sitorus selalu datang ke sini, karena kami memang masih saudara. Karena itu ketika beliau meninggal, kami juga masih terlibat dalam acara adatnya dan ikut hadir di pemakamannya di Parsambilan, Tobasa,” terang salah satu tokoh masyarakat Riadi Pane, Rabu (7/3/2018) di Sipirok.
Riadi mengatakan, bahwa kekerabatan yang dibangun keluarga Sihar Sitorus kepada mereka sangat baik. Bahkan dulu semasa hidup, orangtua Sihar Sitorus banyak memberangkatkan keluarga mereka untuk menjalankan ibadah haji dan umrah. Termasuk dia sendiri selaku salah satu keturunan Pane di desa tersebut. “Banyak yang sudah naik haji dan umrah, puluhan orang sudah diberangkatkan keluarga Sihar. Termasuk kami satu keluarga. Kalau di sini kami menggunakan Pane, sementara Sihar menggunakan Sitorus Pane. Dan kami lah kerabat terdekatnya,” terang Riadi.
Meskipun mereka berbeda agama, namun silaturahmi dan kekeluargaan tetap terjaga dengan baik. Karena menurut Riadi, keluarga Sihar Sitorus sangat toleran dan tidak pernah mengelompokkan atas dasar perbedaan agama. “Karena itu kami jauh dari konflik berbau SARA. Kami keluarga, bahkan dalam acara pertemuan dengan Sihar hari ini pun kami melibatkan kerabat kami yang non-muslim,” jelasnya.
Riadi mengatakan bahwa mereka menyambut baik Sihar Sitorus masuk dalam bursa Pilkada Sumut. Sebagai keluarga, mereka memiliki prinsip harus mendukung perjuangan mulia anak-anak mereka. Terlebih dalam membangun bangsa dan negara. Hal itu sudah terlihat dari perjuangan para leluhur mereka yang berhasil mendidik anak dengan baik dan mendukung perjuangan untuk bangsa. Salah satu bukti nyatanya adalah Lafran Pane, pendiri HMI yang sudah menjadi pahlawan nasional.
“Banyak keturunan leluhur kami yang sudah mengambil peran di negara ini. Bukan hanya Lafran, ada Sanusi Pane yang merupakan sastrawan nasional dan Armijn Pane. Jadi kami juga berharap nanti Sihar terpilih dan menjadi wakil gubernur bersama Djarot Saiful Hidayat,” katanya.
Dalam acara sederhana yang digelar keluarga Pane di desa tersebut, Sihar mengatakan bahwa dia tidak akan pernah lupa dengan kampung halamannya. Dia sudah beberapa kali datang ke desa tersebut dan sambutan warga selalu hangat. Karena pada dasarnya mereka adalah satu keluarga besar Pane. “Saya datang memohon doa, dan bawa saya dalam doa. Saya memohonkan ini kepada semua keluarga saya yang ada di sini. Kepada oppung, bapak uda, adek adek saya dan semua kerabat saya yang ada di sini,” kata Sihar.
Sihar mengatakan bahwa dalam waktu dekat akan dilakukan juga pertemuan dengan beberapa tokoh adat di Tapanuli Bagian Selatan. Karena itu keluarganya Pane yang ada di selatan harus ikut mendampinginya. “Karena saya anak kalian, maka saya memohon untuk didampingi juga,” katanya.
Sementara dari kaum ibu yang diwakili oleh Op Mutu Boru Gultom mengatakan, doa mereka selalu bersama Sihar. Tuhan yang Maha Penyayang yang akan memberikan kemenangan kepada dia. Mereka selaku orangtua dan keluarga hanya dapat berdoa, dan ikut berjuang untuk memenangkannya. “Tuhan menyertaimu Nak, sampai cita-cita terkabulkan. Kami akan memilihmu dan ikut berjuang memenangkannya,” katanya dalam bahasa Sipirok.(***)