GRESIK,beritalima.com- Ratusan warga Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Gresik, berdemo di balai Desa setempat, pada Selasa pagi (17/09/2024) untuk memprotes pembagian jatah beras CSR dari PT Smelting yang dinilai tidak layak.
Mereka mengaku menerima jatah beras yang dibagikan pihak Pemdes Roomo, pada Jumat (13/09/2024) lalu kualitasnya sangat jelek dan tidak layak konsumsi.
Dalam aksi tersebut, warga kemudian beraudiensi bersama Pemerintah Desa (Pemdes), dihadiri Camat serta Kapolsek, di Balai Desa setempat.
Saat audiensi, Suwandari, perwakilan dari RT 03 RW 02 menyampaikan, bahwa warga tak hanya memprotes jeleknya mutu beras tapi juga menuntut kejelasan asal muasal pengadaan beras yang dananya bersumber dari CSR PT Smelting tersebut.
“Yang diminta warga ini pak, meminta transparansi pembagian beras CSR dan bilamana berasnya diganti, warga meminta diganti dengan uang saja,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, sebenarnya jatah beras CSR tersebut Rp 14.000 per kg, tetapi diduga beras yang dibelikan oleh panitia dibawah harga semestinya dengan melihat kualitasnya yang berbau dan banyak kerikilnya.
Sementara Vivi, salah seorang warga menyebutkan, setiap rumah mendapat jatah 10 kg, tetapi Ia menyebut beras yang diterima warga berkurang. hanya berkisar 8,6 sampai 9 kg.
“Yang diterima warga itu tidak sampai 10 kilo. Kalau dirata-ratakan hanya 9 kilo,” ujarnya.
Mujahidur Rohmah, Koordinator Forum Masyarakat Peduli Desa Roomo mengatakan pihaknya menuntut agar pihak desa terbuka dalam pengadaan beras CSR PT Smelting ini.
“Kita ndak mau tahu apakah mereka mark-up atau malah rugi, kedatangan kita ini cuma ingin transparansi pengadaannya. Sekalian minta bukti, di mana mereka beli beras, harganya berapa,” ujar Zahid.
Zahid juga menegaskan, warga yang sudah menerima beras jelek itu tidak perlu mengembalikan ke desa. Tetapi mereka menuntut jatah beras yang baru, dan layak konsumsi 10 kg per rumah.
“Pengadaan beras untuk 1.150 KK ini tidak melibatkan RT dan RW, semuanya ditangani sendiri oleh Bumdes,” ujarnya.(*)