TORAJA UTARA-www.beritalima.com-Dana pinjaman 200 milyar yang dilakukan Pemda Kabupaten Toraja Utara ditanggapi oleh seorang warga Toraja Utara,Yulius Dakka.
Menurut Yulius,sebaiknya pinjaman dana 200 milyar itu penggunaannya transparansi.
Maksud Yulius kembali,Pemerintah Kabupaten Toraja Utara,penggunaan dana tersebut terbuka, dan bila perlu di publikasi lewat media sehingga khalayak ramai mengetahuinya.
Ini perlu warga ketahui,sebab ini dana pinjaman yang nilainya tidak sedikit.”Jumlah anggaran dana yang dipinjam tidak sedikit,penggunaannya warga patut tahu,pinjaman dana itu digunakan bangun untuk apa,”jelas Yulius,Rabu 21 Maret 2017 lewat realis yang ditulis lewat Whatshap (WA).
Mereka juga menyebutkan,pembangunan yang dialokasikan lewat dana pinjam itu,jangan kesannya hanya mengakomodasi kepentingan tertentu sehingga sasaran pembangunan seperti apa yang diharapkan warga tidak sesuai harapan masyarakat.
“Semoga saja dana pinjaman yang cukup fantastis itu tidak keluar dari jalur, seperti program yang telah direncanakan dari awal,”ucapnya lagi.
Yulius Dakka dikenal selaku Ketua LSM Forum Peduli Toraja,mereka bukan sekedar mengingatkan Pemerintah saja terkait penggunaan dana pinjaman tersebut.Namun,seperti apa yang ditegaskan Yulius,pihaknya selaku LSM akan mengawasi terkait penggunaan dana tersebut.
Ketua LSM Forum Peduli Toraja,Yulius Dakka,menyoroti adanya beberapa pekerjaan yang harusnya di swakelolakan tetapi diberikan kepada pihak ketiga.
Apa yg dikatakan oleh Yulius Dakka di amini Albert Sampelintin,yg bergerak didunia usaha,Warga Rantepao ini sedikit berbeda sorotan yang mereka kritisi,menurut Dia, tinginya pajak usaha yang diperlakukan Pemerintahan Torut saat ini juga kesannya membebani pelaku usaha yang ada di Torut.
Jelasnya kembali,sebaiknya Pemerintah mengkaji ulang Perda yang sudah dikeluarkan agar ada keseimbangan antara Deman dan Suplay . Sehingga hal tersebut dapat berjalan berdampingan sehingga tidak ada yang merasa di beratkan.(Gede Siwa).