BANYUWANGI, beritalima.com – Tutupnya PT Industri Gula Glenmore (PT IGG) di musim giling Tahun 2022 terus menjadi perhatian warga setempat. Pasalnya pabrik gula terbesar se Asia Tenggara tersebut tutup giling disaat puluhan hektar tebu milik PTPN XII diwilayah Kecamatan Glenmore belum selesai dipanen.
“Kejadian ini baru kali ini. Pabrik tutup namun, panen tebu belum selesai,”kata Pipin Suhariyanto, warga Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur, kepada awak media pada, Jumat, (11/11/2022).
Menurut Pipin sapaan akrabnya, kejadian ini berbeda dengan program pemerintah melalui kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tentang swasembada gula. Dimana pemerintah sedang gencarnya mentargetkan swasembada gula justru PTPN XII diwilayah Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, diduga gagal dalam mengelola tanaman tebu.
“Kenapa kita sebut PTPN XII gagal dalam mengelola tanaman tebu. Buktinya PT IGG sudah tutup, namun masih puluhan hektar tebu yang belum selesai di tebang,” ujar Pipin.
Pipin bilang, kejadian ini harus menjadi perhatian khusus bagi jajaran Direksi PTPN XII dan Kementrian BUMN agar bisa turun langsung kebawah untuk evaluasi cara penanganan tanaman tebu.
“Masak punya pabrik sendiri tebunya mau dijual pada pabrik lain. Kan aneh,” ungkapnya.
Seharusnya, masih Pipin, PTPN XII dan PT IGG ini punya target. Sehingga saat pabrik tutup pengerjaan panen tebu juga sudah selesai. Ya maaf, jika seperti ini apa kira – kira perusahaan tidak rugi.
“PTPN XII dan PT IGG harusnya punya target. Jika begini terus bagaiman,” paparnya.
Pria asal Kecamatan Glenmore, Banyuwangi tersebut berharap agar PTPN XII, di Banyuwangi terutama dalam penangan tebu betul – betul diawasi oleh Jajaran Direksi dan juga kementrian BUMN. Jika perlu Menteri BUMN Pak Erik Thohir turun langsung melihat kondisi dilapangan.
“Kami berharap Menteri BUMN turun melihat kondisi lapangan PTPN XII diwilayah Kecamatan Glenmore, Banyuwangi,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Hastudi Yunarko, Manager PTPN XII Kalitelepak, Banyuwangi, saat dikonfirmasi melalui sambungan whatsapnya membenarkan tutupnya pabrik gula PT IGG.
“IGG sudah tutup giling,” katanya.
Manager yang akrab disapa Koko itu bilang, sisa tebu mulai hari ini kami kirim ke PG Djatiroto. Dan insya Allah selesai dalam 1 minggu kedepan.
“Mulai hari ini, sisa tebu dikirim ke PG Jatiroto. Dalam seminggu kedepan selesai,” ungkapnya.
Kepada wartawan, Koko mengaku jika seluruhnya tebu yang belum ditebang sebanyak 46 hektar.
“46 hektar untuk kebun wilayah 5K dan 1 J,”paparnya.
Dijelaskan oleh Koko, yang menjadi kendala, karena intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan kecepatan tebang berkurang.
“Intensitas hujan, menjadi kendala. Kecepatan tebang berkurang,”jelasnya. (bi)