Warga Intan Jaya Papua Berkeluh Kesah kepada Pemda, TNI dan Polri Terkait Aksi Penembakan KKSB

  • Whatsapp

Jayapura, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Intan Jaya menggelar pertemuan terbuka yang dihadiri oleh Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni , Danrem 173/PVB Brigjen TNI Iwan Setiawan, S.E., M.M., Sekda Intan Jaya, Dandim 1705/ PN, Kapolres Intan Jaya, Tokoh Masyarakat, Tokoh Gereja dan Tokoh Perempuan yang dipusatkan di halaman kantor Bupati Intan Jaya Papua, Selasa (29/9/2020).

Pertemuan yang diprakarsai Bupati Intan Jaya tersebut menjadi wadah dialog terbuka dan menyampaikan keluh kesah warga masyarakat kepada Pemda, TNI dan Polri. Bupati Intan Jaya menjelaskan bahwa pertemuan ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi warga masyarakat Intan Jaya untuk menyampaikan saran dan kritik secara langsung kepada pemerintah daerah. “Bapak dan Ibu silahkan menyampaikan saran, kritik dan masukan kepada Pemda, TNI/Polri serta saudara kita yg berseberangan dan bersenjata dari KKSB.  Niat baik Pemda, TNI dan Polri adalah membangun Intan Jaya menjadi lebih baik,” ucapnya.

Bupati Intan Jaya menyampaikan pertemuan ini untuk membahas kepentingan anak bangsa karena Pemda sangat prihatin yang sangat mendalam dengan adanya rentetan konflik bersenjata ditengah pandemi Covid 19 ini.

“Pasca aksi penembakan tukang ojek dan penyerangan terhadap pesawat sipil oleh KKSB, timbul dampak ketakutan masyarakat yang sangat luar biasa dan membuat masyarakat tidak berani beraktifitas,” ucapnya.

Natalis Tabuni mengaku prihatin terhadap adanya konflik bersenjata di Kabupaten Intan Jaya karena konflik ini berdampak pada aktivitas perekonomian. “Karena kejadian pembacokan dan penganiayaan terhadap dua tukang ojek, sehingga ojek dan aktivitas masyarakat di Distrik Titigi, Homeyo, dan Wandai lumpuh. Selain itu lain para guru, dokter, dan kontraktor semua ketakutan, sejak Desember 2019 sampai hari ini,” jelasnya.

Natalis kemudian mengajak komponen TNI-Polri, pihak gereja, tokoh-tokoh adat, agama, dan seluruh lapisan masyarakat yang ikut pada rapat itu untuk menyampaikan saran, kritik, dan masukan kepada pemda serta TNI-Polri.

Pada kesempatan yang sama  itu Danrem 173/PVB Brigjen TNI Iwan Setiawan menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bupati Intan Jaya yang telah memprakarsai digelarnya forum dialog terbuka antara Pemda, TNI/Polri dan tokoh masyarakat serta tokoh agama di wilayah Kabupaten Intan Jaya, yang dalam beberapa hari terakhir sempat memanas.

Danrem menyampaikan keprihatinanya dan duka cita yang mendalam atas korban dari kalangan masyarakat & TNI akibat ulah  KKSB di wilayah Intan Jaya. 

Danrem berharap agar Bupati Intan Jaya dan masyarakat tegas dalam menyikapi aksi dari KKSB. “Prajurit TNI/Polri siap 24 jam dalam menjaga keamanan untuk mendukung pembangunan Papua khususnya Kabupaten Intan Jaya sesuai dengan Nawacita Presiden RI Joko Widodo yaitu membangun Indonesia dari wilayah terluar dan terpencil,” ujarnya.

Lebih lanjut  Brigjen TNI Iwan Setiawan mengatakan TNI dan Polri datang untuk memberikan solusi. Juga memberikan rasa aman kepada seluruh lapisan masyarakat. “Saya Danrem 173 turut bertanggung jawab atas keamanan di Kabupaten Intan Jaya. Jangan ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Bupati, tokoh agama-adat harus tegas karena kejadian-kejadian yang sudah terjadi memberikan dampak negatif terhadap keamanan maupun perekonomian di Kabupaten Intan Jaya,”  katatanya.

Ditambahkan pula bahwa dirinya langsung terjun ke lokasi dan berada di tengah masyarakat untuk secara langsung memimpin investigasi kematian pendeta Yeremias dan berjanji untuk mengungkap kebenaran, termasuk rangkaian kejadian sebelumnya yang mengakibatkan jatuh korban warga masyarakat dan TNI. Dia menambahkan, bahwa Bp Laode, tukang ojek korban penembakan KKSB yang sempat dirawat di RS Timika, akhirnya meninggal dunia.

Pada sesi dialog, salah satu Guru Honorer  bernama Demina mengkritik Pemda terkait aksi kekerasan bersenjata dan menginginkan adanya evaluasi terbuka. “Saya meminta agar Pemda segera menyelesaikan konflik bersenjata yang terjadi karena ini telah membuat masyarakat tersiksa dan menderita sehingga tidak dapat beraktifitas dan mencari makan”, katanya. Dia berharap agar yang tidak berkepentingan dan mengganggu keamanan masyarakat Intan Jaya agar segera angkat kaki sehingga masyarakat dapat beraktivitas kembali dengan normal.

Sementara itu, seorang warga lainnya bernama Johanes Sani sebagai perwakilan Kepala Desa di Intan Jaya menjelaskan bahwa sejak gerombolan KKSB masuk ke wilayah Intan Jaya banyak masyarakat merasa tidak aman dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari. “Saudara-saudara saya dibunuh oleh KKSB, saat ini anak saya masih kecil dan kalau saya menjadi korban KKSB maka siapa yang akan menjaga keluarga saya. Oleh sebab itu kami minta TNI/Polri dan Pemda untuk menjaga keamanan di wilayah ini karena masyarakat sudah sangat menderita sekali,” pungkasnya. 

Warga lain umumnya mengeluhkan kondisi keamanan yang makin tidak kondusif dan ketakutan akan pandemi Covid 19, juga menyoroti ketidakhadiran Dinas-Dinas kabupaten Intan Jaya dalam melayani masyarakat. Dan atas keluhan masyarakat ini, Bupati berjanji akan memerintahkan seluruh dinas jajarannya untuk aktif kembali melayani nasyarakat.

Ditempat terpisah, Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa menyambut baik terselenggaranya kegiatan tersebut agar memberikan kepastian dan rasa aman terhadap masyarakat. “Kehadiran Pemda yang dibantu oleh TNI Polri ini menunjukkan hadirnya peran negara dalam melindungi masyarakat”, ujarnya.***

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait