Warga Keluhkan Pengecoran Jalan dan Proyek Trotoar

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com-

Lantaran di kerjakan pagi hari pengecoran Jalan Inspeksi Kali Sunter, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, di keluhkan warga dan pengguna jalan.

Akibat pengecoran tersebut kemacetan parah tak terhindarkan di kawasan tersebut. Bah kan pengendara motor lebih memilih melewati jalan perkampungan warga meski harus berputar-putar untuk mencari jalan keluar.

“Harusnya ada pemberitahuan di ujung jalan atau petugas yang memberitahu kalau ada pengecoran jalan. Apalagi dilakukan pagi-pagi begini,”ujar Samsul Warga Tugu Selatan, yang pagi itu akan mengantarkan anaknya sekolah di SMPN 30 Jakarta Utara.

Senada disampaikan Roni (45) Warga Semper Barat yang hendak berangkat kerja ke kawasan Pelabuhan Tanjung Priok. Ia heran kenapa pembangunan jalan dilakukan pagi hari. Ditambah lagi tak diberikan jalan terbuka.

“Kita dukung perbaikan jalan, tapi tidak menganggu kenyamanan dong! paling tidak sisi kanan di cor dahulu,kirinya buat pengguna jalan,”sahut Roni di Jalan Inspeksi Kali Sunter, Rabu (20/09/2017).

Menanggapi hal ini Yunaldi Kasudin Bina Marga Jakarta Utara membenarkan adanya pengecoran jalan Inspeksi Kali Sunter untuk ditinggikan, karena di lokasi tersebut jalannya masih rendah. Soal pengerjaan di pagi hari dan penutupan jalan secara total pihaknya akan meminta keterangan kepada kontraktor.

“Sepengetahuan saya setiap kegiatan pihak rekanan sudah melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan RT dan RW setempat,”kata Yunaldi.

Sementara itu Husen Murad Walikota Jakarta Utara berjanji akan mengecek dan meminta keterangan dari pihak Sudin Bina Marga Jakarta Utara. Dan semestinya dilokasi ada petugas Dishub maupun Satpol PP untuk melakukan pengaturan lalu lintas.

“Kita akan cek dan meminta keterangan dari Sudin Binamarga,”jelasnya.

#Warga Menilai Proyek Trotoar di Marunda Tak Efisien#

Tak hanya peningkatan jalan saja, warga juga mengeluhkan proyek pembangunan trotoar di Jalan Makmur, Marunda, RT.02/ 01, Kelurahan Marunda, Cilincing. Pasalnya selain pekerjaan yang dinilai tak efisien warga juga mengeluhkan tanah bekas galian yang ada di tumpuk di pinggir jalan raya.

“Selain memakan jalan, jika hujan tanah bekas galian tersebut sudah barang tentu akan membahayakan pengguna jalan. Apalagi kemarin sudah turun hujan,”ucap Doni salah satu warga Marunda.

Doni berharap Suku Dinas Bina Marga Jakarta Utara agar melakukan teguran terhadap kontraktor pemenang tender untuk memperhatikan K3 (keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan ) di lokasi pekerjaan. (Edi)

beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *