TORAJA UTARA, beritalima.com – Masyarakat Kelurahan Tikala menolak adanya rencana perubahan status dari Lurah menjadi Lembang.
Penolakan tersebut dibuktikan dengan adanya musyawarah digelar oleh Kelurahan belum lama ini terkait adanya penolakan warga setempat menjadi Lembang.
Dalam musyawarah itu yang dikoordinir oleh tokoh masyarakat Tikala, Ketua LPMK, Kepala Lingkuangan Tutungan Bia Utara serta beberapa Kepala Lingkungan lainnya.
Seperti yang diungkapkan oleh tokoh Pemuda Tikala, Reli, mengungkapkan soal alasan mereka menolak Kelurahan Tikala berubah status menjadi Lembang. Pasalnya ungkap Reli, jika hal itu dilakukan mereka menganggap masyarakat Tikala mengalami kemunduran soal Keperintahan yang ada.
“Kita harus berpikir logis, saya kira jika itu dilakukan oleh Pemerintah Toraja Utara ini berlaku surut, kok harus jadi Lembang jangan hanya karena tergiur ADD Lembang jumlahnya milyaran lantas mengorban keinginan masyarakat yang bersikukuh jadi Kelurahan,” jelas Reli, Senin (12/2/2018)
Guna mencari kepastian, bahwa masyarakat menolak menjadi Lembang, sedikitnya 10 warga Tikala mendatangi Gedung DPRD Toraja Utara bertemu langsung dengan Ketua Pansus, Paulus Tangke yang didampingi oleh M. Sarese dari Fraksi Demokrat.
Warga yang mendatangi DPRD, disertai dengan membawa surat keberatan mempertanyakan soal surat yang dimasukan oleh oknum disertai dengan tandatangan menyetujui.
Hal ini dibantah oleh warga, dari keterangannya pihak warga tidak pernah melakukan hal tersebut.
Sementara Paulus Tangke, saat menerima warga Tikala belum lama ini di Gedung DPRD Toraja Utara, apa yang disampaikan oleh warga akan ditindaklanjuti sesuai harapan warga.(Gede Siwa).
Keterangan foto : Warga Kelurahan Tikala saat diterima ketua Pansus DPRD Toraja Utara, Paulus Tangke.