SUMENEP, beritalima.com| Pilkada Sumenep, Madura, Jatim, masih 15 bulan lagi. Tepatnya, September 2020. Tapi, bagi warga Kepulauan Sumenep, kontestasi lima tahunan itu, dinilai sebagai momentum untuk melakukan perubahan dan kebangkitan secara menyeluruh bagi warga kepulauan.
H. Safiudin, SH MH, Inisiator Kepulauan Bangkit menyebut, Pilkada Sumenep sebagai sarana untuk merebut kekuasaan. “Lewat kekuasaan, apa yang menjadi kebutuhan dasar dan peningkatan ekonomi warga kepulauan mudah terwujud. Maklum, yang berkuasa kan sudah orang pulau sendiri.
Secara emosional, pasti mengedepankan tanah kelahirannya untuk cepat maju dan berkembang,” terang Safiudin kepada sejumlah media di salah satu warung makan, Sumenep, Selasa sore (11/6/2019).
Safiudin menjelaskan, sudah 20 tahun masa reformasi dan otonomi daerah berlangsung. Janji manis terus disuarakan. Tapi,katanya, nasib pembangunan dan ekonomi warga kepulauan Sumenep tetap saja merana.
“Lihat, Kebutuhan dasar warga kepulauan, seperti; penyediaan air bersih, listrik, infrastruktur jalan, hingga saat ini tetap saja terbelakang. Lain lagi dibidang peningkatan ekonomi warga. Jauh dari harapan. Wajar jika hampir separuh warga kepulauan hijrah untuk sekedar mangais sesuap nasi ke daerah luar,” sambung mantan aktivis IPNU Sumenep ini.
Karena itu, Safiudin mengajak segenap komponen warga Kepulaun Sumenep agar memanfaatkan momentum Pilkada Sumenep 2020 memilih putra asal kepualaun.
“Kami berharap segenap komponen warga kepulauan untuk bersatu. Satukan langkah memilih putra asli kepulauan di Pilkada Sumenep nanti,” harap Putra asli Kangean ini berapi-api.
Safiudin mengatakan, ratusan ribu warga kepulauan benar-benar dipertaruhkan nasibnya agar bisa setara dengan masyarakat daratan.
“Saatnya, Putra Kepulauan jadi Bupati Sumenep.Harga mati untuk warga Kepulauan Sumenep,” ucapnya.
Ditanya apa langkah awal yang sudah dilakukan, Saifudin mengaku sudah melakukan komunikasi sesama putra Kepulauan. Seperti, Pulau Sapudi, Kangean, Sapeken, Masalembu, Raas, Talango, dan Gili Genting.
“Kami bersama teman-teman kepulaun lainnya sudah memulai komunikasi kepada para tokoh masyarakat. Kami meminta restu. Siapa putra terbaik dari pulau untuk menjadi calon bupati,” tutur Safiudin.
Kendaraan yang dipakai dalam Pilkada nanti? “Kami tim Kepulauan Bangkit sedang menjajaki parpol yang ada. Tapi, opsi terakhir bisa maju lewat independen,” pungkas salah satu Ketua Majelis Alumni IPNU Kabuoaten Sumenep.
(An)