SURABAYA, beritalima.com | Program kerja bakti dalam menjaga lingkungan perkampungan lewat “Surabaya Bergerak” terus meningkatkan kesadaran masyarakat di Kota Pahlawan. Kegiatan yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ini, juga dilakukan oleh warga yang tinggal di lingkungan kampung wisata.
Sejak pukul 07.00 WIB, warga yang tinggal di Kampung Wisata Ketandan mulai sibuk membersihkan lingkungan kampungnya. Mulai anak-anak, remaja, hingga orang dewasa ikut bergotong-royong dalam membersihkan saluran tersier, melakukan perantingan, membersihkan Pendopo Balai Budaya Cak Markeso, dan Makam Mbah Buyut Tondo Kampung Ketandan, Minggu (15/1/2023).
Ketua RW 04 Kampung Ketandan Kota Surabaya, Fatchul Rachman menyampaikan bahwa selama ini, warga yang tinggal di kawasan Kampung Wisata Ketandan rutin melakukan kerja bakti. Apalagi, dengan adanya program kerja bakti masak “Surabaya Bergerak” yang semakin memudahkan pengangkutan hasil sampah kerja bakti.
“Untuk hari ini kami fokus di Joglo Balai Budaya Cak Markeso dan Makam Mbah Buyut Tondo Kampung Ketandan. Sekitar wilayah tersebut kami juga membersihkan gorong-gorong got (saluran) dan membersihkan tanaman yang sudah waktunya kita pangkas,” kata Fatchul Rachman.
Menurutnya, dengan program kerja bakti yang dibesut oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, mampu mempererat rasa guyub-rukun di lingkungan perkampungan. Salah satunya Kampung Wisata Ketandan. Karenanya, ia berharap Wali Kota Eri Cahyadi tetap menjadi teladan dalam menjaga Budaya Arek bagi warga yang tinggal di lingkungan perkampungan.
“Inisiasi yang dibuat oleh Wali Kota Eri Cahyadi sangat bagus sekali, kami juga berharap Pak Wali bisa bergabung bersama kami,” ujarnya.
Senada dengan Fatchul Rachman, Ketua RT 06 Ketandan Tengah Kota Surabaya, Agus Susilo bersama warga di kampungnya, telah menggelar kerja bakti sejak pukul 05.45 WIB. Disana, kerja bakti dimulai dengan membersihkan saluran tersier, agar tidak muncul genangan dan nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD).
“Kerja bakti ini melibatkan semua warga dan bersifat sukarela. Semua saling berkontribusi, mulai dari tenaga hingga konsumsi untuk warga,” kata Agus Susila.
Selain melakukan pembersihan saluran tersier, warga di Kampung Ketandan Tengah Kota Surabaya juga melakukan perantingan pohon. Hal ini dilakukan karena dahan dan ranting pohon menutupi CCTV di kampung tersebut. “Karena di sini ada CCTV kampung, kalau dahan dan ranting menutup CCTV maka kurang maksimal dalam melakukan pemantauan keamanan di kampung,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, ia mendukung program kerja bakti bersih-bersih lingkungan yang diinisiasi oleh Pemkot Surabaya. Menurutnya, kegiatan “Surabaya Bergerak” memudahkan warga dalam menjaga lingkungan perkampungan.
“Kami senang karena fasilitas dari Pemkot Surabaya sangat cepat dalam mengangkut sampah. Alhamdulillah kami mendukung Pak Wali Kota Eri Cahyadi, mudah-mudahan kerja bakti ini bisa berjalan terus untuk menjaga lingkungan perkampungan,” terangnya.
Sementara itu, di lingkungan perkampungan di kawasan Jalan Jojoran 05 Timur Kota Surabaya juga melakukan kegiatan kerja bakti “Surabaya Bergerak”. Seluruh warga yang tinggal di Blok A-E melakukan pembersihan saluran tersier dan perantingan. Secara bergiliran, warga mengumpulkan sampah hasil kerja bakti.
“Kerja bakti dimulai sejak pukul 06.30 WIB, kami fokus membersihkan saluran. Kemudian membersihkan sungai yang masuk di wilayah kami dan melakukan perantingan. Sekarang kami tinggal menunggu pengangkutan sampah oleh DLH (Dinas Lingkungan Hidup),” ujar Ketua RT 09 Jalan Jojoran 5 Timur, Susmianto.
Dengan adanya program “Surabaya Bergerak” ini, Susmianto mengaku Pemkot Surabaya sangat memprioritaskan kebersihan di lingkungan perkampungan. Sebab, ia menilai bahwa langkah Wali Kota Eri Cahyadi dengan meningkatkan kesadaran warga sangatlah tepat dalam menjaga lingkungan perkampungan.
“Surabaya Bergerak sangat bagus, Pemkot Surabaya juga terus memprioritaskan lingkungan perkampungan. Dimana sangat cepat dan tanggap dalam bergerak di tingkat masyarakat,” pungkasnya. (*)