Citizen Reporter
Laporan :Hawayni
Mahasiswa KPI Unismuh Makassar
Melaporkan dari Makassar
MAKASSAR. Sejumlah wilayah di daerah Kecamatan Manggala, salah satunya di Kompleks Pemda Kecamatan Manggala berinisiatif melakukan secara mandiri isolasi diri (lock down).
Setiap lorong yang ada komplek ini sejak Ahad 12 April 2020 telah memasang palang, kayu dan semak-semak, menutup pergerakan orang keluar masuk kompleks perumahan.
Warga kompleks dan anak muda saling bahu membahu untuk menutup setiap lorong- lorong jalan masuk dan keluar dari perumahan ini.
Cara ini salah salah satu upaya warga kompleks untuk mencegah penyebaran Covid-19, karena kompleks ini padat penduduk serta banyak anak-anak dan langsia yang rentan terpapar virus berbahaya ini.
Apalagi Kecamatan Manggala salah wilayah yang mempunyai kasus tinggi yang terkonfirmasi terinfeksi Covid-19 di Makassar.
Sunila salah seorang warga Kompleks Pemda di Manggala ini mengatakan akses jalan masuk di lorong-lorong ditutup hanya menyisakan satu lorong saja bisa di lewati untuk sementara ini.
Terdapat cerita menarik dari penutupan lorong ini, bermula salah satu warga, mengalami kejang-kejang di jalan mengakibatkan warga sekitar panik dan mencurigai orang tersebut terinfeksi virus corona.
Akhirnya di putuskanlah bahwa setiap lorong akan ditutup demi mencegah warganya terpapar dengan virus yang membahayakan ini.
Akan tetapi setelah sadar ternyata orang tersebut hanya mengalami penyakit ayan, atau dikenal istilah medis epilepsi
Tetapi di depan lorong di komplek ini belum melakukan penyemprotan desinfektan bagi warga dan kendaraan yang akan masuk serta belum menyediakan westafel atau tempat untuk cuci tangan karena sumber dana belum memadai.
Pemandangan Ahad sore(19/4/2020) lorong yang ada di komplek ini, terlihat sepi, dimana sebelumnya banyak anak kecil yang berkeliaran main di luar rumah, sejak isolasi mandiri, kini lorong menjadi sepi dan sunyi .
Masjid Al- Ra’id yang merupakan satu-satunya masjid yang ada di kompleks ini, masih melakukan salat secara berjamaah, akan tetapi Jemaah sangat berkurang dan setiap jamaah menggunakan masker kain dan membawa sajadah sendiri dari rumah masing-masing.
Warga kompleks Pemda berharap agar wabah virus corona ini cepat selesai agar kehidupan perekonomian dan pendidikan dapat beralan seperti sedia kala.