Batukota, – Beberapa element masyarakat memprotes keras diselenggarakannya nonton bareng (nobar) Grand Prix yang bertempat di halaman Kantor Among Tani Pemkot Batu pada tanggal (4/9), kemarin. Sebab, dalam acara tersebut panitia mempertontonkan aksi modern dance para wanita berpakaian minim.
Jelas acara tersebut sudah menyimpang dan melanggar etika publik Pemkot Batu sendiri. Apalagi banyak anak kecil yang juga ikut menonton modern dance tersebut.
Direktur Good Goverment Activator Aliance (GGAA) Jatim, Sudarno mengeluhkan hal tersebut. Gedung Among Tani (Block Office), dibangun menggunakan dana APBD yang berasal dari masyarakat. Oleh karena itu peruntukan juga harus mengarah kepada kepentingan publik, kepentingan rakyat dan tidak menyimpang jauh dari etika.
“Atas kejadian tersebut saya mewakili rekan dari 20 aliansi, ormas dan lembaga sangat memprotes keras kegiatan itu. Kami berharap Pemkot lebih selektif sebelum melangsungan sebuah acara yang menempati areal block office,” tegas Sudarno, Rabu (6/9).
Lanjut Sudarno, terkait acara tersebut Pemkot Batu harus memberikan klarifikasi siapa yang harus bertanggung jawab dalam acara dan memberikan pernyataan maaf secara terbuka kepada publik Kota Batu serta pemkot lebih selektif lagi dalam pemberian ijin sebuah acara.
“Itu permintaan kami semua, semoga Pemkot Batu mendengar dan melakukan tindakan,” tegas dia lagi.
Sudarno menambahkan, keduapuluh lembaga dan organisasi yang ikut memberikan keterangan ini diantaranya Omah Munir, Nawakalam Institut, Suara Perempuan Desa, Karya Bunda Community, Komunitas Kalimetro, Good Governance Activator Alliance, Forum Kemitraan Perencanaan Pembangunan, WALHI Jatim, Gusdurian Batu, Imakoba, Forum Intelektual Muda Kota Batu, Persatuan Ustadz Suketan Ngaglik (PUSING), Komunitas Batu.com, Forum Masyarakat Peduli Mata Air Kota Batu, Komunitas Pengelola Sampah Mandiri (KPSM), Zona Bening, LK2L, Rumah Baca Mejiku, Nasyiatul Aisyiah Kota Batu, Aliansi LSM Bangkit.
“Mereka berharap jangan sampai ini terulang lagi” terang Sudarno mewakili 20 forum yang ada.(Lih/sn)