MADIUN, beritalima.com- Dalam rangka bersih desa, ratusan warga Kelurahan Kuncen, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur, menggelar Kirab Tumpeng Ageng Kemakmuran menuju Sendang Tundung Madiun, Jumat 18 Juli 2025.
Kirab ini, mengambil rute Jalan Masjid Raya, Jalan Retno Dumilah, kemudian menuju Jalan Sendang, dimana Sendang Tundung Madiun berada.
Menurut salah satu panitia, Soni SP, kegiatan kirab yang dilanjutkan doa bersama, bertujuan untuk mendoakan leluhur yang babat bumi Kuncen.
“Kalau Gunungan Kemakmuran ini, kami berharap semoga semua warga Kelurahan Kuncen khususnya, dan Kota Madiun umumnya, makmur semua,” tutur Soni SP, yang juga ketua RT 05/RW 02 Kelurahan Kuncen.
Usai doa bersama, gunungan kemudian diperebutkan ratusan warga dan dilanjutkan kembul bujana (makan) nasi tumpeng.
Mengapa bersih desa Kelurahan Kuncen digelar di Sendang Tundung Madiun? Ternyata, sendang tersebut mempunyai nilai sejarah. Bahkan, diakui oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Mojokerto.
Menurut salah satu tokoh masyarakat setempat, H. Putut Budianoto, SH, di sendang ini pernah dilakukan ekskavasi (penggalian) oleh tim ahli arkeologi dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur.
“Berdasarkan keterangan salah satu tim ahli arkeologi dari BPCB Trowulan, Mojokerto, di Kelurahan Kuncen terdapat dua mata air. Yang satu disini (Sendang Tundung Madiun), satu lagi di utara makam (makam Adipati Ronggo Jumeno, bupati pertama Madiun-red),” terang H. Putut Budianoto, SH.
Menurutnya lagi, masih dalam keterangan catatan Belanda yang dimiliki BPCB Trowulan, dua sendang tersebut mempunyai fungsi yang berbeda.
“Yang satu untuk pandai besi, yang satu lagi untuk pengobatan. Tapi belum diketahui pasti, mana yang untuk pandai besi, mana yang untuk pengobatan,” tambahnya.
Sayangnya, satu sendang atau mata air yang berada di utara makam Ronggo Jumeno, sekarang tidak nampak jejaknya. (Dibyo).
Ket. Foto: H. Putut Budianoto (nomor 3 dari kiri) pakai blangkon.

