GRESIK, beritalima.com – Rabu (12/10) sekitar pukul 09.00 Wib ratusan ibu-ibu warga Desa Laban, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Kepala Desa Laban, Jalan Raya Menganti. Mereka (warga, red) berunjuk rasa memprotes Kepala Desa Laban, Slamet Efendi yang menghentikan distribusi air milik Lesti ke rumah-rumah warga.
Oleh mengaku dirugikan keputusan kepala desa karena sejak distribusi air ini dihentikan, praktis warga tidak bisa memperoleh air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Pak desa harus berkaca donk. Jangan hanya laporan oknum tertentu lalu mengorbankan warganya yang selama dalam memenuhi kebutuhan air bergantung kepada sumur bos milik bu Lesti,” ujar Tio dalam orasinya di kantor Desa Laban.
Seperti diceritakan bahwa selama ini warga dalam memenuhi kebutuhan air warga mengambil dari sumur bor milik Lesti yang dikelolah melalui pipanisasi. Namun tiga hari lalu distribusi air ke warga dihentikan oleh kades. Alasannya, kades menerima laporan dari oknum warga yang keberatan atas keberadaan sumur bor milik Hesli ini.
Massa yang datang ke kantor desa sekitar pukul 09.00 Wib membawa sejumlah poster yang bertuliskan kami warga butuh air. Ada juga bertulis tanpa air rakyat mati. (Mu)