Masohi. BeritaLima.Com | Salah satu warga masyarakat Kota Masohi Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), yang diberitakan di berbagai media sosial terpapar Corona Virus Desease 2019 atau Covid-19. Informasi ini membuat warga masohi menjadi panik dan mempertanyakan kebanarannya. Oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), dr. Jeny Adijaya. Dengan tegas mengatakan bahwa, belum ada warga Kota Masohi yang terpapar Covid-19 dan semua informasi tidak benar.
“Saya tegaskan, warga masyarakat Kota Masohi belum ada yang terpapar Covid-19, itu informasi tidak benar alias hoaks. Benar ada salah satu warga dengan riwayat perjalanan dari jakarta yang dirawat di RSUD Masohi, namun hasil rapid tesnya negatif. Apakah setiap orang yang datang dari perjalanan dan mengalami panas demam lalu divonis terpapar Covid-19.
Seorang yang divonis terpapar Covid-19, harus melalui rapid tes apakah positif atau negatif, itu juga dilakukan tes lanjutan atau pemeriksaan dengan alat PCR (Polymerase Chain Reaction) yang dilakukan di Ambon, ” tegas Adijaya kepada Berita Lima. Com, melalui telepon selulernya Senin, (20/4/20) di Masohi
Menurutnya, salah satu warga Kota Masohi yang beralamat di kompleks pohon batu Kelurahan Namaelo Kecamatan Kota Masohi, setelah tiba dari jakarta langsung di karantina selama 14 hari sesuai prosudur kesehatan.
” 14 karantina yang bersangkutan kembali kerumah, beberapa hari kemudian baru terasa panas disertai demam. Setalah itu datangi RSUD Masohi untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan, karena diduga terpapar Covid-19 maka dilakukan rapid tes dan hasilnya negatif. Untuk selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan dengan alat PCR (Polymerase Chain Reaction) yang dilakukan di Ambon.
Postif tidaknya kita menunggu hasil tesnya dan untuk sementara pasien masih dirawat di RSUD Masohi, bukan di Ambon, dan orangnya saat ini sehat-sehat saja. Karena statusnya pasien dalam pengawasan (PDP), maka di hari itu juga seluruh keluarganya di bawa menggunakan ambulance untuk ke dikarantina selama 14 hari di Kampus Politeknik Masohi di Kilo Meter Empat Negeri Makariki Kecamatan Amahai. Langka ini diambil untuk mencegah agar tidak ada hubungan sosial, sambil menunggu hasil tes PCR terhadap pasien status PDP tersebut,” jelasnya.
Adijaya mengimbau kepada warga Kota Masohi untuk tetap tenang dan jangan percaya dengan berita yang tidak benar. Ikuti perkembangan dan berita dari pemerintah, selalu jaga dan lindungi diri.
“Ikuti berita resmi dari Pemerintah Maluku Tengah melalui Tim Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Covid-19, dan ikuti protokoler kesehatan yang sudah dianjurkan pemerintah, tetap jaga jarak, make masker, jangan keluar rumah, rajin cuci tangan menggunakan sabun, ” harapnya. (MT01)