SURABAYA Beritalima.com- Dengan sangat Pasrah, juga Wajah yang sangat sedih dan kusut itu tak bisa ia sembunyikan, setiap melihat ketidak berdayaan Ita Wahyuni (36) yang kesehari-hariannya tidak bisa bergerak badannya Karna sakit yang dialaminya hampir seminggu tergolek rapuh di ranjang dengan ukuran kamar yang sangat sempitnya. Dengan berlinangnya air matanya semakin terburai, bu Sariyem hanya bisa terpaku, dan tak mampu berbuat banyak dengan kondisi sakit anak angkatnya yang mengalami diare sangat parah hingga membuat tubuhnya sangat kurus kering.
“Sudah lima hari ini, dia sakit,” ujarnya dengan isak tertahan saat melepas pilu Ita Wahyuni yang dibawa ambulans dari Puskesmas Tambak Asri Dinas Kesehatan Kota Surabaya ke rumah sakit untuk dirujuk Ke Rumah Sakit Dr.Soetomo, Selasa (24/4/2018).
Bu Sariem Juga mengaku, sudah tak bisa lagi berbuat apa-apa apalagi memberikan pelayanan maksimal, untuk menyembuhkan atau mengobati anak angkatnya ke dokter. Karena Faktor ekonomi,@ akhirnya menjadi alasan utama warga Jalan Tambak Asri No. 925, Kelurahan Morokrembangan, Surabaya ini tak mampu untuk memeriksakan kesehatannya, apalagi membawa anaknya ke rumah sakit.
“Saya nggak tahu harus berbuat apa dan harus kemana untuk membawa anak saya berobat,” isak perempuan dengan usia 74 tahun ini. “Saya juga gak punya biaya, dan apalagi BPJS (BPJS Kesehatan, red),” tuturnya dengan Bahasa Jawa yang sangat santun.
Sangat Beruntung Juga, sakit Ita Wahyuni dan nasib Sariyem bisa tertangani cepat. Meski belum Juga diketahui pasti dugaan Penyakit apa yang menggerogoti tubuh Ita, namun dengan respon dan jaminan pelayanan medis yang diberikan Suhendri Widyastuti, bisa melegakan keluarga ibu Sariyem.
“Begitu mendapatkan laporan dari warga, saat itu juga, atau pagi tadi saya langsung ke lokasi untuk melihat langsung kondisi yang bersangkutan,” tutur Lurah Morokrembangan yang akrab disapa Wiwid ini.
Ditemui di ruang Kerjanya, Wiwid mengatakan, kondisi Ita Wahyuni memang sangat membutuhkan bantuan medis secepatnya dan tidak bisa ditunda. Hal ini mengingat, sakit yang didera Ita, sudah tergolong parah hingga tidak bisa melakukan aktivitas seperti umumnya dengan wajar. “Tapi, saya Pribadi sebagai Lurah tidak bisa menyebutkan sakitnya apa, itu udah kewenangan dokter yang menagani karena masih harus dicek darah dulu untuk bisa diketahui sakitnya. Yang pasti, Ita ini sudah parah. Apalagi, keluarganya kategori warga miskin,” jelas Lurah Yang Ramah Dan Peduli Terhadap Warganya .
Ia mengaku, tindakan penanganan medis yang dilakukannya, tak lebih dari sebuah tanggung jawab kepada warga yang sedang mengalami ketidakmampuan secara ekonomi. Ia juga tak ingin berlama-lama menunggu untuk secepatnya mengirim Ita ke rumah sakit, agar bisa mendapat perawatan dan pengobatan semestinya. “Karena, saya juga tak ingin ada risiko lain yang bisa mengkhawatirkan lingkungan sekitar dengan sakit yang dialami Ita,” tuturnya.(Budi R).