SAWAHLUNTO — Upacara pelepasan jenazah Amran Nur di Balaikota Sawahlunto, Kamis (23/6) diselimuti suasana duka yang mendalam. Sejak menunggu kedatangan walikota Sawahlunto dua periode itu, perasaan duka tak bisa disembunyikan dari wajah para pelayat. Upacara dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dan beberapa orang kepala daerah kabupaten dan kota.
Dalam suasana khidmad, Walikota Sawahlunto Ali Yusuf mengenang kembali perjalanan almarhum Amran Nur memimpin kota Sawahlunto selama sepuluh tahun. Sosok almarhum dirasakan sangat berkesan di hati masyarakat kota Sawahlunto, apalagi di kalangan pegawai.
“Kepergian almarhum membuat masyarakat merasa kehilangan seorang tokoh yang telah berjuang keras demi pembangunan kota Sawahlunto. Tidak sedikit jasa beliau bagi pembangunan kota Sawahlunto,” tutur Ali Yusuf.
Di tangan almarhum, kota bekas tambang yang seperti sudah “mati suri” mampu menggeliat kembali dan bergerak menuju kota wisata yang semakin ramai dikunjungi.
Atas nama pemerintah dan masyarakat Sawahlunto, Ali Yusuf mengungkapkan rasa kehilangan dan duka yang mendalam atas kepergian almarhum. Kepada keluarga yang ditinggalkan Ali Yusuf meminta agar senantiasa bersabar dan kepada warga yang hadir ia juga meminta do’a agar almarhum diberi tempat yang istimewa di sisi Allah SWT.
Jenazah almarhum Amran Nur dilepas menuju rumah duka di Talawi Hilir untuk dimakamkan di pemakaman keluarga. Rencananya, pihak keluarga akan memakamkan jenazah almarhum saat subuh, besok (Jumat, 24/6) sambil menunggu salah seorang anak almarhum yang masih dalam perjalanan dari Bali.
Amran Nur, walikota Sawahlunto periode 2003-2008 dan 2008-2013 wafat pada usia 71 tahun di RS Cikini, Jakarta pada hari Kamis (23/6) malam sekitar pukul 21.55 Wib. Amran Nur lahir di Talawi pada tanggal 13 Oktober 1945.
(pdm/tpk/rki)