Samsul, salah seorang petani dan juga pemilik gilingan padi kepada beritaLima.com, Minggu (25/12/2016) mengaku hanya bisa pasrah. Dia menyebutkan hampir Rp.10 jutaan modalnya berada di sebagian petani yang telah menjual padi mereka jauh hari sebelum masa panen. “Biasa pak, kalau di sini pada musim hajatan, orang banyak yang pinjam uang dan akan dibayar dengan hasil panen. Ada yang telah menjual 2 kwintal hingga 5 kwintal. Kalau keadaan gagal panen seperti sekarang, kemungkinan para petani banyak yang menunggak”, ujar dia.
Gagal panen yang dialami petani di kaki gunung Tenjo Laut itu diduga akan memicu naiknya harga beras. (Pathuroni Alprian).