PALEMBANG, BeritaLima.Com | Puluhan warga Lorong muhibah RT 36 keluraha. 26 Ilir Palembang. Menolak pembangunan tower Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi yang akan dibangun di lingkungan tempat tinggal mereka. Tower di bangun di dalam rumah penduduk.
Selasa (12/08/2025).
Penolakan warga mencuat setelah mereka mendapati adanya pemasangan tower di dalam rumah dan penduduk sangat padat. Akan dijadikan lokasi pembangunan tower, tanpa adanya sosialisasi sebelumnya. Warga mengaku terkejut dan merasa dilangkahi karena tidak pernah diajak berdiskusi maupun diberi informasi mengenai proyek tersebut.
warga mengungkapkan rencana pembangunan tower tersebut sangat meresahkan warga karena lokasinya terlalu dekat dengan penduduk yang sangat padat, selain itu tidak ada sosialisai yang dilakukan terkait rencana pembanguna tersebut.
“Warga semakin gencar melakukan penolakan terhadap pembangunan tower Base Transceiver Station (BTS) di Lorong Muhibbah, Kelurahan 26 Ilir, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Pembangunan tower BTS karena dampak radiasi yang bisa disebabkan nantinya terhadap warga yang tinggal di lokasi itu.
Pasalnya, pembangunan tower BTS dilakukan di dalam rumah dan di pemukiman padat penduduk sehingga sangat berbahaya ke depannya. Pembangunan tersebut dilakukan di dalam rumah harus membongkar lantainya untuk melakukan penggalian.
“Meskipun warga sudah mencoba melakukan negosiasi dengan mandornya tapi pembangunan tetap dilakukan hingga penggalian cukup dalam. warga pun nekat melakukan pemasangan spanduk sebagai langkah selanjutnya melakukan penolakan.
“Pemasangan spandukpun di lakukan warga bawah menolak adanya pembangunan tower di RT 36 Kel 26 Ilir Palembang.
Spanduk tersebut dipasangkan langsung oleh ibu – ibu warga setempat yang nekat naik pagar rumah sebagai cara melakukan penolakan untuk ke sekian kalinya. Meskipun pagar rumahnya cukup tinggi tapi mereka tidak takut terjatuh.
Pemasangan spanduk degan tulisan penolakan.
warga di sana mengaku diiming – imingi uang agar mengizinkan pembangunan tower BTS di pemukiman padat penduduk. Akan tetapi, iming-iming uang tetap ditolak meskipun RT ikut menawarkan karena khawatir dengan dampak radiasi ke depannya.
“Warga di Kelurahan 26 Ilir juga meminta Pemerintah Kota Palembang segera turun tangan menangani permasalahan yang tidak kunjung selesai ini.
“Warga bukan menolak pembangunan yang bermanfaat. Tapi harus jelas dampaknya bagi kami yang tinggal di sekitar lokasi. Sangat dekat dengan rencana pembangunan tower,” tambah warga saat di wawancari awak media beritalima.
Warga berharap agar pihak terkait segera turun tangan, memberikan penjelasan secara terbuka, dan melibatkan masyarakat dalam setiap tahapan pembangunan proyek infrastruktur yang berpotensi berdampak langsung terhadap kehidupan mereka. Ujarnya.
( Nn)

