Warga Tuding, Proyek Poros Endrekang- Toraja Di kerja Asal Jadi

  • Whatsapp

TORAJA UTARA-www.beritalima.com-Keluhan warga Lembang Tondon Langi’,Kecamatan Tondon Kabupaten Toraja Utara,pembangunan poros Toraja – Palopo,tepatnya di Tondon Langi’proyek infrastruktur fisik jalan tersebut mengundang protes warga akibat pelaksaan proyek Waskita Karya terkesan mengerjakan asal jadi.

Seperti ungkapan yang dilontarkan oleh tokoh masyarakat setempat sekaligus sebagai Ketua LSM Wosindo Cabang Tana Toraja dan Toraja Utara,Abidin Hutasoit,dia sangat menyesalkan pekerjaan proyek asal jadi.

Abidin mencontohkan,soal pentalutan dan bronjong sepanjang bantaran Sungai,mulai terlihat mengalami kerusakan bahkan terlihat beberapa titik, soal fisik pentalutan mengalami retak-retak,akibat diduga campuran tidak sesuai dengan Rancangan Anggaran Belanja (RAB),diduga campuran semen pasir tidak sesuai.

“Proyek ini menelan anggaran diketahui 189 milyaran rupiah pelebaran jalan poros Endrekang-Toraja,proses pekerjaan proyek tersebut sangat disayangkan proyek dikerjakan terlihat asal jadi,”ketus Abidin,Minggu (30/10) dimediamannya Lembang Tondon Langi’.

Dia juga menuding,pelaksana, dalam hal ini Waskita Karya,perusahaan ‘plat merah’ itu juga terlihat kurang memperhatikan dampak lingkungan yang dialami oleh warga utamanya disekitar proyek tersebut dikerjakan.

Sebelum hujan turun warga diperhadapkan dengan pencemaran lingkungan soal masalah debu.Saat hujan turun warga kini diperhadapkan adanya genangan air dan terjadi longsor di sekitar areal yang digali menggunakan skapator oleh Waskita Karya.

“Pelaksana proyek jangan ‘seenak perutnya’ tanpa mempertimbangkan dampak yang ditimbulkan dari proyek ini,yang sementara dikerjakan.Adanya beberapa di lokasi warga mengalami kerusakan lingkungan tanpa mendapatkan perhatikan pelaksana proyek’,tegas Abidin kembali.

Tokoh warga yang dituakan di Tondon Langi’ juga memprotes fisik proyek nampaknya mulai rusak,utamanya soal fisik talut banyak yang hancur akibat campuran semen dengan pasir tidak sesuai.

Parahnya lagi soal kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh perusahaan ‘plat merah’ itu juga dikeluhkan warga.”Lingkungan warga banyak yang hancur dan rusak,rutinitas warga pun terganggu akibat jalan poros yang dikerjakan oleh WK tidak mempertimbangkan aspek dampak lingkungan yang ada.Dan soal fisik proyek banyak yang hancur kuat dugaan proyek itu dikerjakan salah bestek atau asal jadi dan campuran semen dengan pasir diduga banyak terindikasi dimanipulasi,serta minta Tripikor,Kejari dan Kejati turun monitor proyek yang menelan anggaran milyaran rupiah itu,”ungkapnya.

Sementara tudingan warga itu, pihak Waskita Karya saat dimintai tanggapannya,Zainal selaku pimpinan pelaksanaan proyek belum bisa memberikan keterangan.”Bapak lagi ke Makassar,”ungkap salah seorang staf pada saat dikonfirmasikan saat berada di direksi kit.(TIM Telusur)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *