Berita lima.com – “Kampung yang bermukim di Jakarta tidak asing lagi dengan sebutan kumuh,padat dan penuh sampah jika terdapat aliran air di sekitarnya.Bantaran Danau Sunter yang terkenal dengan kampung kumuh kini disulap menjadi pemukiman yang penuh warna”
Pertama kali aku melihat Danau Sunter langsung terpanah oleh rumah penduduk dengan cat dinding yang berwarna mencolok, tidak hanya itu saja bahkan dinding danaupun ikut mempercantik, aku tidak menyangka jika di bagian sudut Ibu Kota memiliki keindahan yang hampir menyaingi Kampung Warna-Warni di daerah lain.
Saat mememasuki perkampungan tersaji berbagai tanaman hias diperkarangan rumah warga, mulai dari tanaman yang berbuah bahkan berbunga. Ternyata selain warga diajak untuk mengecat dindingnya mereka diwajibkan melakukan penghijauan. Selain itu tidak terlihat potongan sampah yang tercecer di jalan.
Sukartono,ketua Rw berperan aktif dalam mengajak warganya untuk memerhatikan lingkungan. ”Setiap warga wajib memiliki lima tanaman,” ide tersebut membuahkan hasil sehingga kampung ini tembus tiga besar di Indonesia kategori kampung proklim dengan melakukan penghijauan untuk mengurangi efek rumah kaca.
Kartono megatakan bahwa kampung yang ia bina kini sudah banyak dikujungi mahasiswa yang melakukan skripsi untuk belajar membuat kompos dan memahami kegunaan bank sampah, Tak hanya itu saja para menteri,aktivis bahkan Gubernur DKI Jakarta pernah menyambangi kampung warna warni,”Anies Baswedan turut meresmikan kampung kita” tuturnya
Pencetus awal untuk mengecat rumah dengan berbagai warna itu dari Rt 15.”Muncullah inisiatif ibu pkk untuk mengalang dana sebesar 100 ribu per rumah untuk membeli cat,” tutur ibu pkk diakhiri gelak tawa. Setelah itu semua warga bergotong royong mulai dari ibu,bapak serta remaja ikut serta untuk mengubah sebutan kampung kumuh menjadi kampung warna warni
“Para atlet Asian Games akan berkunjung” Ujar Kartono yang ku temui di rumahnya, kampung warna warni ini sudah dipersiapkan untuk menyambut para atlet terutama Asia Barat. Beberapa hasil kerjaninan ibu pkk akan menjadi buah tangan untuk atlet. Tidak jauh dari lokasi terlihat gedung menjulang tinggi untuk peristirahatan para atlet asian games.
Warga tidak merasa keberatan dengan adanya kampung warna warni ini “Kampung ini lebih bagus sekarang dibanding dulu” ucap salah satu warga.Selain itu kampung ini juga menjalani program pemerintah seperti posyandu,poslansia,dan poswindu yakni untuk penyakit tidak menular. Penduduk sangat ambil adil dalam menciptakan kampung ini lebih baik.
Jamilah mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta