BANDUNG, beritalima.com | Merasa jadi korban arogansi PT Perusahaan Listrik Negara, Persero yang menaikan daya dari 900 VA menjadi 2.200 VA, Dede Zubaedah meradang. Dia protes dan marah di kantor ULP Mande Jalan Raya Jangari-Tungturan, Cianjur (minggu lalu).
Kepada awak media, dia mengaku biasanya membayar Rp. 80 ribu hingga Rp. 150 ribu, namun tagihan bulan Mei mencapai angka Rp. 450 ribuan. “Bagaimana ini bisa terjadi, sementara pemakaian seperti biasa”, umpat warga Kampung Cibogo Desa Bobojong Kecamatan Mande itu. Ketika hal tersebut dikonfirmasikan kepada petugas PLN ULP Mande, diperoleh informasi penaikan daya dilakukan atas pengajuan saudara A. Sopandi, Jum’at (14/6/2019).
Bertempat di Kantor PLN UP3 Cianjur, Senin (17/6/2019), awak media mendapat penjelasan mengenai penambahan daya atas nama Dede Zubaedah. Pada pertemuan yang disepakati menggunanakan istilah diskusi itu, PLN mengakui telah menyelesaikan permasalahan dengan konsumen. Namun ketika disinggung siapa A. Sopandi, dengan dalih menghindari ghibah, PLN tetap bertahan untuk menjadikannya sebagai sosok misterius.
Pers sebagai lembaga kemasyarakatan yang bergerak di bidang pengumpulan dan penyebaran informasi mempunyai misi turut serta mencerdaskan bangsa, menegakkan keadilan,memberantas kebatilan. Dalam melaksanakan tugasnya, Pers harus mengedepankan hak masyarakat untuk mendapatkan informasi yang benar, sehingga konfirmasi dan klarifikasi merupakan hal penting.
Media informasi merupakan bagian dari fungsi Pers dari dimensi idealisme. Informasi yang disajikan merupakan berita-berita hasil seleksi dari berbagai sumber yang masuk ke meja redaksi sehingga mengemban fungsi positif bagi kemajuan masyarakat dan bertanggung jawab menyebarluaskan informasi tersebut. Pers juga memiliki fungsi sebagai media pendidikan, entertainment, kontrol sosial dan lembaga ekonomi.
Pers menjadikan berita sebagai komoditas untuk menarik pangsa pasar agar mendatangkan keuntungan materi sebagai tujuan akhir, maka konsekuensinya, harus menyajikan infomasi menarik dan disenangi pembaca.
Ironisnya, PT PLN (Persero) UID Jawa Barat melalui perwakilan Kantor UP3 Cianjur menggunanakan pengertian ghibah hanya demi melindungi sosok misterius, A. Sopandi sementara Nasidaria, band kasidah modern dari Semarang Jawa Tengah menyanjung dengan lagu “Wartawan Ratu Dunia”. (Pathuroni Alprian)