Timika beritalima.com. Sekitar lima puluhan wartawan media cetak dan elektronik di Timika,menggelar unjuk demo damai ke kantor Pusat Pelayanan Polres Timika, Senin (13/11).
Unjuk rasa itu dilakukan untuk menyikapi kasus penganiayaan wartawan Okezone.com dan juga sebagai redaktur SKH Salam Papua, Saldi Hermanto oleh sekelompok oknum anggota Polisi dari Polres Timika pada Sabtu (11/11).
Yang dikoordinir langsung oleh Ikatan Wartawan Online (IWO) dan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Timika itu, membawa sejumlah spanduk dan poster berisi tuntutan sikap kepada aparat penegak hukum untuk segera memproses para pelaku yang menganiaya korban.
Juru bicara wartawan pendemo, Husein Abdilah dalam orasinya mengatakan aksi sekelompok oknum anggota polisi tersebut merupakan tindakan premanisme yang tidak menunjukan citra polisi sebagai institusi pengayom dan abdi masyarakat.
Sementara itu, Ketua PFI Timika Ali Nur Ichsan mengatakan apa yang menimpa seorang wartawan saat ini tidak menutup kemungkinan dapat terjadi kepada wartawan lain jika Kepolisian tidak dapat menuntaskan kasus tersebut secara terbuka dan transparan.
Wartawan senior Timika, Tanzil Ashari sempat menangis ketika berorasi sambil menyebutkan bahwa atribut kepolisian berasal dari masyarakat yang seharusnya digunakan untuk melindungi rakyat bukan sebaliknya digunakan untuk menganiaya rakyat.
Pada kesempatan yang sama, para wartawan juga membacakan pernyataan sikap terkait aksi pengeroyokan Saldi Hermanto di hadapan Kapolres Mimika, dan langsung menyerahkan kepada Kapolres yang menerima para pendemo di halaman kantor Pelayanan Polres Timika.
Pernyataan sikap tersebut antara lain pertama, mengutuk keras tindakan pengeroyokan wartawan yang dilakukan oknum polisi tanpa mengindahkan aturan dan hukum yang berlaku. Kedua, menuntut transparansi proses hukum terhadap oknum pelaku pengeroyokan beserta atasan yang memberikan perintah. Ketiga, meminta pada Kapolri, Jendral Tito Karnavian untuk mengevaluasi pembinaan anggota di Polda Papua hingga Polres Timika. Keempat, Wartawan Timika akan terus mengawal kasus pengeroyokan hingga ada kejelasan hukum terhadap pelaku dan pihak-pihak terkait.
Sementara itu menanggapi aspirasi para pendemo, Kapolres Timika mengatakan bahwa pihaknya menyesal atas peristiwa tersebut dan mengutuk aksi anak buahnya dan sekali lagi memohon maaf atas tindakan tidak terpuji anggotanya atas nama pribadi dan institusi sebagai Kapolres Timika.
Menurutnya aksi tersebut tidak harus terjadi lantaran wartawan di Timika selama ini telah menjalin relasi baik dengan aparat kepolisian untuk mengawal,memelihara juga membantu tugas polres Timika namun dinodai oleh aksi anggotanya yang tidak bertanggungjawab.
“Saya berterima kasih atas aksi ini yang tujuannya mengoreksi saya selaku Kapolres dan organisasi Kepolisian yang ada di Timika. Koreksi ini sebaliknya bertujuan untuk kami secara internal Kepolisian,” ujarnya.
Victor juga mengatakan bahwa ia merasa sedih dan sakit hati terkait peristiwa tersebut. Ia berharap agar tindakan yang dilakukan tidak terulang lagi.
Berkaitan dengan proses hukum pelaku, menurut Victor akan diadili sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku. Sementara itu wartawan dipersilahkan untuk terus mengawal proses hukum yang digelar terkait peristiwa itu.
“Saya berharap perisitiwa ini tidak merusak silaturahmi kita karena bagaimanapun saya, institusi kepolisian sangat membutuhkan sekali perhatian rekan-rekan terhadap institusi Kepolisian untuk kebaikan kita semua,” ujarnya.
Usai berorasi di halaman kantor pusat pelayanan Polres Timika, para wartawan kemudian bergerak menuju kantor DPRD Timika dan melakukan aksi di sana. Para wartawan yang hadir langsung diterima oleh belasan anggota DPRD Timika dan langsung digelar Rapat Dengar Pendapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi A DPRD Mimika, Saleh Alhamid.
Berdasarkan hasil RDP tersebut DPRD Timika berkomitmen untuk bersama-sama mengawasi proses hukum terhadap para pelaku pengeroyokan yang merupakan abdi masyarakat.
Mereka mengecam dengan keras atas perilaku oknum aparat keamanan yang telah melukai hati wartawan di seluruh dunia dengan melakukan aksi pengeroyokan secara membabi buta terhadap wartawan Timika atas nama Saldi. Untuk menindak lanjuti kasus pengeroyokan wartawan tersebut, jajaran DPRD Mimika mengagendakan Rapat Dengar Pendapat dengan Kapolres Timika dan Kasatpol PP Pemkab Timika yang salah satu anggotanya diduga turut serta menganiaya Saldi bersama dengan sekelompok oknum anggota Polisi.