SURABAYA, beritalima.com|
Program Wawasan Kebangsaan (WasBang) yang dihelat oleh anggota DPRD provinsi Jatim Hadi Dediyansyah SPd MHum, diselenggarakan di hotel Royal Regantris Cendana, Minggu (23/10/2022).
Dalam paparannya, Cak Dedy, panggilan akrab Hadi Dediyansyah menyebutkan bahwa sejak Orde Baru tumbang, tidak ada lagi pelajaran Pancasila.
“Jika dulu setiap akan memulai pelajaran, kita wajib membaca Pancasila. Setiap upacara Pancasila juga dibacakan dan kita ikut menirukan, sehingga kita hafal di luar kepala. Begitupun setiap mahasiswa baru, wajib mengikuti Penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Tanpa sertifikat P4, mahasiswa tidak dapat diwisuda,” terang wakil ketua DPD partai Gerindra Jatim ini.
Menurut Cak Dedy, seiring dengan bergesernya kebijakan-kebijakan baru, nilai luhur Pancasila juga mulai luntur. Bahkan di Lumajang, ketua DPRD nya tidak hafal Pancasila.
“Dengan memahami dan mengimplementasikan sila-sila dari Pancasila, kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi tenang dan tentram. Dan sila ke empat dari Pancasila ini merupakan hak asasi manusia, tetapi ada kesepakatan untuk saling menghormati dan menghargai hak-hak orang lain. Kita tidak bisa memaksakan kehendak kita, meskipun kita punya keinginan, harus dirembug, didiskusikan, di musyawarahkan agar keinginan kita tidak bertentangan dengan keinginan orang lain. Itulah makna Pancasila,” sambung anggota komisi E DPRD provinsi Jatim ini.
Saat dilakukan sesi tanya jawab, para peserta WasBang juga mengajukan berbagai pertanyaan terkait pendidikan, kesempatan mendapatkan pekerjaan, bahkan mereka meminta agar kebijakan-kebijakan pemerintah bisa dilinked dengan anggota dewan. Termasuk saat mereka membutuhkan gedung sekolah SMPN, SMAN dan SMKN di wilayah mereka. Mereka ingin anggota dewan sebagai perwakilan rakyat bisa mendesak pemerintah untuk membangun gedung-gedung sekolah tersebut.(Yul)