JAKARTA, Beritalima.com– Indonesia resmi memasuki resesi. Sebab itu, Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) perlu mencari solusi yang kongkrit, bukan retorika seperti apa yang dilakukan selama ini atau langkah-langkah pragmatis.
Wakil Sekjen Partai Demokrat, Irwan Facho dalam keterangan tertulis yang diterima Beritalima.com melalui WhatsApp (WA), Selasa (22/9) malam mengatakan, Indonesia saat ini mengalami krisis kembar yakni ekonomi dan wabah pandemi virus Corona (Covid-19). Pandemi Covid-19 telah menjadikan ekonomi Indonesia semakin parah bahkan resesi.
Wakil rakyat dari Dapil Provinsi Kalimantan Timur tersebut mengatakan, faktor utama yang menyebabkan resesi adalah kinerja pemerintahan Jokowi yang buruk, lamban dan salah kebijakan dalam menangani pandemi Covid-19.
“Pemerintah gagal responsif dan adaptif dalam menetapkan prioritas kebijakan dalam menangani pandemi. Padahal solusi utama menghadapi resesi adalah mengakhiri pandemi. Apabila pandemi berakhir resesi pun akan usai,” jelas anggota DPR RI ini.
Selain itu, sambung politisi muda, resesi yang terjadi disebabkan adanya masalah sistemik. Irwan menegaskan, apapun dalih dari pemerintah, kondisi ini sangat memprihatinkan. Padahal pada saat pandemi Covid-19, Pemerintah memiliki ruang yang besar untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dengan berbagai skema dan regulasi.
“Dalam regulasi terkait penanganan pandemi Covid-19, Pemerintah memiliki kewenangan besar untuk mengelola keuangan negara selonggar-longgarnya tanpa potensi pidana. Pemerintah juga sudah menggelontorkan dana besar untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),” jelas anggota Komisi V DPR RI tersebut.
Lebih jauh dikatakan Irwan, solusi lainnya yakni peningkatan konsumsi masyarakat harus dilakukan secara terus menerus. Di mana daya beli masyarakat tetap terjaga di tengah resesi.
“Program-program padat karya tunai serta bantuan langsung tunai bisa untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Sehingga tentunya secara konsisten dan massif program padat karya harus terus digalakkan,” jelas Irwan.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut, perekonomian Indonesia akan masuk ke teritori negatif pada kuartal tiga, sementara kuartal empat memiliki potensi yang sama sehingga Indonesia dipastikan masuk ke jurang resesi akibat pandemi Covid 19. (akhir)