Waspada Enam Gunung Api Berstatus Siaga Dan Awas

  • Whatsapp
Enam gunung api patut diwaspadai (foto: abri)

Jakarta, beritalima.com| – Ada enam gunung api di Indonesia yang perlu diwaspadai. Enam gunung api tersebut kini berstatus siaga dan awas dalam pengawasan penuh.

Dari data Badan Geologi Kementerian ESDM mencatat semua gunung api di Indonesia terawasi secara penuh, khususnya enam gunung api berstatus siaga dan awas dengan aktivitas vulkanisnya meningkat signifikan beberapa hari terakhir.

“Itu yang sedang peningkatan aktivitas seperti Gunung Lewotobi Laki-laki, Iya, Marapi dan lainnya, akan terus diidentifikasi. Saya pikir ini menjadi tantangan kita ke depan,” kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid (9/11).

Menurutnya data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi sampai disebutkan gunung berstatus siaga antara lain, Gunung Awu (Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara), Gunung Ibu (Pulau Halmahera, Maluku), Gunung Iya (Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur), Gunung Marapi (Kabupaten Tanah Datar dan Agam, Sumatera Barat) dan Gunung Merapi (Jawa Tengah – D.I Yogyakarta).

Selanjutnya Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur terhitung sejak Senin (4/11) dini hari ditetapkan berstatus Awas.

“Selalu kami sosialisasikan ke masyarakat, pemerintah daerah khususnya, peningkatan status dilakukan supaya bisa menjadi rujukan dalam mengantisipasi setiap kemungkinan,” tambahnya.

Seperti dilaporkan PVMBG Badan Geologi misalnya Gunung Merapi terjadi guguran lava sebanyak 11 kali dengan jarak luncur maksimum 1,6 kilometer diiringi aktivitas kegempaan erupsi, pada Jumat (8/11).

Terbaru Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur memuntahkan abu vulkanik lebih kurang 9 kilometer ke udara dari puncak kawah gunung api itu atau 10 kilometer dari permukaan laut, minggu pagi (10/11).

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki tersebut diketahui jauh lebih besar setidaknya dibandingkan dengan empat erupsi yang terjadi Jumat (8/11) pada pukul 12.00 Wita – 18.00 Wita, yang memuntahkan abu vulkanik dengan ketinggian kolom 2,5 meter — 8.000 meter.

Sedangkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Padang Pariaman, Sumatera Barat terus memantau pertumbuhan awan-awan konvektif di sekitar Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar.

“Kita terus memantau pertumbuhan awan-awan konvektif di sekitar Gunung Marapi karena hujan itu turun akibat pertumbuhan awan ini sehingga perlu diwaspadai,” kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau Desindra Deddy Kurniawan di Padang.

Jurnalis: Abri/Rendy

beritalima.com

Pos terkait