Beritalima.com ( Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M.Tr. (Han), mengimbau masyarakat Aceh untuk bijak dan cerdas dalam menggunakan media sosial, terutama di masa pasca pemungutan suara Pilkada Aceh yang berlangsung pada 27 November 2024. Imbauan ini disampaikan Pangdam IM dalam keterangannya pada Minggu (1/12/2024).
“Media sosial adalah alat yang sangat efektif untuk menyebarkan informasi. Namun, penggunaannya harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan kehati-hatian, terutama dalam situasi yang rawan,” ungkap Pangdam IM.
Ia mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya atau berita hoaks. “Hoaks dapat memecah belah persatuan, menciptakan keresahan, dan memicu konflik. Karena itu, setiap informasi perlu diverifikasi terlebih dahulu sebelum disebarluaskan,” tegasnya.
Pangdam IM juga menekankan pentingnya menjaga keharmonisan dan saling menghormati perbedaan pendapat yang muncul selama proses Pilkada. “Kita semua bertanggung jawab untuk menciptakan suasana yang damai, kondusif, dan harmonis demi keutuhan masyarakat Aceh,” tambahnya.
Selain itu, ia meminta masyarakat Aceh untuk bersabar menunggu hasil resmi pemungutan suara yang akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pangdam IM menegaskan bahwa hasil akhir merupakan keputusan yang telah melalui proses demokratis dan harus diterima dengan lapang dada.
Dalam kesempatan tersebut, Pangdam IM juga mengapresiasi masyarakat Aceh yang telah menunjukkan kedewasaan dalam menyikapi berbagai dinamika selama proses Pilkada. Menurutnya, sikap tersebut merupakan fondasi penting untuk menjaga persatuan di tengah keragaman.
Pangdam IM berharap masyarakat dapat menjadikan media sosial sebagai sarana edukasi yang positif. “Kami berharap seluruh masyarakat Aceh tetap fokus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Media sosial seharusnya menjadi alat pemersatu, bukan pemecah belah,” ujarnya.
Lebih jauh, ia mengingatkan semua pihak tentang pentingnya tanggung jawab bersama dalam menjaga keamanan dan ketertiban pasca Pilkada. “Situasi damai hanya bisa terwujud jika seluruh elemen masyarakat memiliki komitmen yang sama,” katanya.
Pangdam IM juga menyampaikan bahwa isu-isu yang berpotensi memecah belah dapat diatasi dengan dialog yang konstruktif. Ia menegaskan pentingnya komunikasi yang baik untuk menyelesaikan perbedaan pendapat di masyarakat.
Di akhir keterangannya, Pangdam IM kembali mengajak masyarakat untuk bersatu menjaga stabilitas dan keamanan di Aceh. “Mari kita jadikan media sosial sebagai alat untuk membangun, bukan merusak. Semangat persatuan harus menjadi prioritas utama kita,” pungkasnya.
Imbauan ini sekaligus menjadi bentuk komitmen Pangdam IM dalam mendukung terciptanya suasana yang damai dan kondusif di Aceh pasca Pilkada. Upaya tersebut diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju keberlanjutan pembangunan di wilayah Aceh.
Masyarakat Aceh diharapkan terus menjaga sikap bijak dalam berpolitik maupun bermedia sosial, sehingga perdamaian dan persatuan dapat tetap terjaga untuk masa depan yang lebih baik.(***)