Waspada LGBT, Wagub Sumbar: Jika Nikahkan Anak Pastikan Jenis Kelamin Calon Menantu!

  • Whatsapp

TANAH DATAR — Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menegaskan bahwa saat ini Sumatera Barat sedang dalam keadaan darurat narkoba. Sebanyak 3.332 orang pecandu narkoba. Di Sumbar daerah tertinggi pecandu narkoba pertama Kota Padang, kedua Kota Bukittinggi. Selain narkoba, masalah penyimpangan seks LGBT juga saat ini sedang menjadi penyakit masyarakat yang sangat meresahkan, masalah ini terutama terjadi pada kalangan remaja.

“Sekarang orang tua jika ingin menikahkan anaknya harus jelas jenis kelamin calon menantu, buat surat keterangan bahwa anak tersebut laki-laki atau perempuan,” tegasnya dalam Kunjungan safari Ramadhan 1437 H ke Masjid Baiturrahim Pagaruyuang Koto Kec.Tanjung Mas Kab.Tanah Datar, Kamis (9/6/2016)

Turut hadir mendampingi, Asisten II Syafruddin, Kepala dinas pariwisata & ekonomi kreatif Sumbar Burhasman, Kepala dinas Perhubungan Amran, Kepala dinas Perikanan Yosmeri, Kepala DPKAD Zaenudin, dan Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma.

Wakil Gubernur juga mengatakan, proses politik sudah selesai, tidak ada lagi kita yang terpecah belah/kubu si A, si B, si C, dan sebagainya. Sudah saatnya kita bersatu menatap kemajuan daerah kita Sumatera Barat kedepan.

“Saat ini kita sudah memiliki pusat budaya minangkabau yaitu Istana Pagaruyung. Bagaimana kedepan betul-betul istana pagaruyung ini bisa menjadi ikon, pusat budaya, adat istiadat minangkabau yang dikenal oleh banyak orang. Ini perlu kita persiapkan bersama sama secara matang dalam rangka melestarikan budaya dan adat istiadat kita serta memajukan pariwisata kita di Tanah Datar ini,” katanya.

Guna mendukung pengembangan destinasi pariwisata istana pagaruyung ini, Nasrul Abit juga mengatakan agar akses menuju lokasi juga harus mendukung, salah satunya dengan melakukan perbaikan dan pelebaran jalan agar para pengunjung tidak malas untuk berwisata ke Pagaruyung hanya karena akses infrastrukturnya yang tidak mendukung.

“Kami juga sudah membuat komitmen bersama bupati/walikota. Tugas bupati sampai bulan juli/setelah lebaran yaitu membersihkan semua tindakan premanisme, tukang pakuak, dan sebagainya dalam rangka kita membangun pariwisata di daerah kita ini agar para wisatawan merasa nyaman dan tidak resah berwisata ke daerah kita,” tegasnya.

Untuk itu, sebutnya, Pemerintah sudah membuat hotline pengaduan, jadi jika ada oknum dilokasi wisata kita yang masih melakukan tindakan tindakan yang membuat wisatawan merasa tidak nyaman tolong segera bapak ibu laporkan, maka akan ada satgas yang turun langsung menangani hal tersebut.

(rel/rki)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *