JAILOLO, BeritaLima.com – Pemkab Halmahera Barat beserta jajaran Forkopimda,Majelis Ulama Indonesia(MUI)Halbar, Nahdatul Ulama(NU),Muhammadiyah,tokog agama,Selasa(19/5)menggelar rapat bersama yang berlangsung diruang pertemuan Sekretaris Daerah(Sekda) yang dipimpin oleh Sekda Syahril Abdul Radjak.Dalam rapat tersebut diputuskan bahwa,pelaksanaan sholat Idul Fitri tidak diperkenanan digelar dilapangan terbuka ditengah dampak virus pendemi Covid-19.Sebagai gantinya,pelaksanaan sholat Ied dilaksanakan disetiap Masjid masing-masing desa.Dalam rapat tersebut juga diputuskan menyambut hari kemenangan,umat Islam di Halbar tidak diperkenankan menggelar takbir keliling pada malam hari.
Sekrertaris MUI Halbar Zulkifli Syah kepada wartawan usai menggelar pertemuan mengungkapkan, dalam rapat tersebut,juga di usulkan agar pelaksanaan sholat Ied khususnya di Desa Payo tengah(Pateng) tidak digelar di masjid melanikan dirumah-masing,mengingat di desa Pateng sendiri katagori masuk zona merah,pasca tiga orang warganya dinyatakan positif Covid-19.
“Jadi dalam rapat tadi juga muncul anjuran khusus payo tengah sholat Ied di rumah-masing-masing.Tetapi tadi juga ada permintaan dari tokoh agama Pateng agar bisa dilaksanakan di masjid sesuai kebiasaan awal dan akhir ramadhan oleh warga setempat dilaksanakan di masjid,”paparnya.
Dijelaskan,himbauan pelakaanaan sholat Ied di masing-masing masjid yang telah diputuskan melalui rapat bersama tersebut juga menindaklanjuti edaran MUI pusat sebagai bentuk pencegahan wabah virus korona.
“Sekalipun di masjid,tentunya juga wajib mempertimbangkan anjuran kesehatan dengan memakai masker,”ungkapnya.
Sementara Sekda Syahril Abdul Radjak mengaku,keputusan pelaksanaan sholat Ied yang bakal dipusatkan disetiap masjid tersebut,tentunya juga bakal diupayakan oleh pemkab dengan distribusi masker jika tidak tersedia.
“Khusus Desa Pateng tadi sifatnya anjuran guna mencegah terjadinya tranmisi lokal,”lanjutnya.(Ay)
