Waspadalah Covid -19 Gelombang Ke-3 Naik ?

  • Whatsapp

Oleh:
DR. dr. Robert Arjuna FEAS *
Di era Pandemi Covid -19 yang sudah berjalan hampir 2 tahun lamanya kita dibuat babak belur yang menyebabkan ke-
matian tinggi dengan meninggakan kasus anak yatim dan perceraian tinggi serta kehidupan berantakan hebat,pabrik tutup dan PHK dimana mana, sebagai mana di bulan Juni 2021 tiba kasus Covid -19 gelombang 2 naik tajam membuat kita kucar kacir,kematian dimana mana, pemerintah sampai menerapkan PPKM level 4 dan perketat segala mobilitas dan pembatasan ruang gerak dimana mana.Untuk mencegah dan menghadapi nsiknya covid-19 gelombang ke-3 di Desember libur natal dan tahun baru 2022 mendatang semua libur terjepit ditiadakan kecuali libur hari natal & tahun
Baru 2022.
Walaupun Presiden mendapat pujian di Dunia Internasional sebagai pemegang keberhasilan pencegahan covid-19! Yg berhasil dinegara Asia Tenggara dan dinobatkan sebagai ketua pemegang KTT negara G20 tahun ini sd tahun 2022 di Nopember mendatang.Saat ini kasus aktif corona pun tercatat 17.374. Angka ini turun signifikan dibanding ketika gelombang II menyerang di Juli 2021.Meski demikian pemerintah meminta warga tetap waspada akan ancaman gelombang ketiga Covid-19. Apalagi masyarakat kerap abai akan protokol kesehatan di sejumlah kegiatan seperti pernikahan dan wisata.
Gelombang ketiga COVID-19 di Indonesia berpotensi terjadi akhir Desember 2021, terlebih jika banyak pelonggaran aktivitas yang tidak dibarengi protokol kesehatan dan skrining ketat. Panel ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait COVID-19, Dicky Budiman mengungkap alasan Indonesia masih berpotensi mengalami gelombang Corona selanjutnya.

“Kami imbau seluruh masyarakat patuh. Kita masih jaga-jaga gelombang ketiga pada libur natal dan tahun baru. Kita harus hati-hati,” tegas Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan pers kemarin.Secara total ada 4.235,384 kasus sejak pandemi terjadi dengan 142.999 kematian. Kemarin ada 47 kematian baru. Kasus Covid-19 di tanah air menunjukkan tren penurunan dalam beberapa waktu terakhir. Kementerian Kesehatan melaporkan ada tambahan 760 kasus baru pada Jumat Adapun total kasus aktif atau pasien yang membutuhkan perawatan mengalami penurunan sebanyak 504 orang menjadi 15.090 orang. Kasus positif hari ini tercatat dari 250.740 spesimen yang diperiksa.

Kabar baiknya lagi adalah, pasien sembuh bertambah 1.231 orang hari ini. Dengan begitu, total orang yang telah sembuh dari virus ini menjadi 4.080.351 orang.Secara total ada 4.238.594 kasus sejak pandemi terjadi dengan 143.153 kematian. Kemarin ada 33 kematian baru.Meski demikian pemerintah meminta warga tetap waspada akan ancaman gelombang ketiga Covid-19. Apalagi masyarakat memiliki potensi sangat abai akan protokol kesehatan di sejumlah kegiatan seperti pernikahan dan wisata.

Waspada, Gelombang Ketiga Covid-19 Indonesia Terjadi Akhir Tahun 2021Kasus Covid-19 di Indonesia sudah mulai menurun beberapa waktu eluruh elemen masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan adanya gelombang ketiga.
Ketua Pelaksana Harian Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Mahesa Paranadipa Maikel MH mengatakan, meskipun belum ada predisi pasti kapan terjadi gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia.Namun, masyarakat bisa belajar dari kejadian peningkatan kasus Covid-19 sebelum-sebelumnya.

“Jadi kami sampaikan ini bukan prediksi IDI, tapi kami menggunakan beberapa prediksi yang disampaikan oleh pakar-pakar yaitu, prediksi gelombang ketiga itu di akhir tahun (2021) ya,” kata Mahesa dalam Media Briefing bersama Tim Mitigasi IDI: Strategi Kesiapan Gelombang Ketiga mengutip Kompas.com, Selasa Mahesa mengatakan, IDI tidak bisa memprediksikan secara pasti kapan gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia akan terjadi.
Protokol kesehatan 3M dan vaksinasi wajib diperhatikan tertama kerumuman masa di libur panjang menjelang natal
Walaupun pcr ditiadaksn wajib pemwkai jasa penerbangan namum prokes 3M dan vaksin wajib diregakkan & jangan rasa lengah dan kurang mentaati 3M yaitu :
1, Menghindari kerumuman
2,Menjaga jarak
3.Mencuci tangan
serta vaksinasi wajib bagi setiap warga negara Indonesia. Penularan Covid-19 yang masif di masyarakat di saat libur panjang bisa sangat mungkin terjadi karena akan meningkatnya mobilitas atau pergerakan masyarakat untuk berlibur, berkerumun dan lalai terhadap berbagai protokol kesehatan yang ada.Semakin banyak penularan Covid-19, maka virus SARS-CoV-2 akan semakin cepat dan mudah bermutasi, sehingga dapat membentuk varian-varian baru, di mana dikhawatirkan muncul varian yang lebih berbahaya daripada varian Delta yang ada saat ini.

Oleh karena itu, Mahesa berkata, meskipun angka kasus infeksi Covid-19 di Indonesia dilaporkan terus menurun, tetapi pemerintah sebaiknya tetap terus mengedukasi masyarakat untuk disiplin prokes dan vaksinasi.Target vaksinasi yang diharapkan adalah 75-80 persen untuk dosis ke 2, bukan hanya dosisi pertama dari seluruh populasi masyarakat Indonesia di akhir tahun 2021 ini.Selain itu, ia juga mengingatkan agar tidak diberlakukannya pelonggaran-pelonggaran protokol kesehatan dan tetap dilakukan perketatan pengawasan di wilayah-wilayah wisata yang berpotensi jadi tempat terjadinya kerumunan massal.”Tapi kita berharap tidak ada gelombang ketiga ya, menghadapi gelombang pertama dan kedua saja kita sudah kewalahan,” ujarnya.
Sebab itu dihimbau perlu waspadalah terhadap penulsran dan penjangkikan covif-19!di bulan Desember mendatang , vaksinasi perlu dilaksanakab dan prokes perlu diperketat agar terciptaksn rakyat sehat negara kuat, Indonesia tangguh
Indonesia tumbuh!semoga!
RobertoNews 1110《3.11.21(19.30)》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait