Waspadalah Penyakit Mulut Dan Kuku Pada Hewan Ternak ?

  • Whatsapp

Oleh:
DR.dr.Robert Arjuna FEAS*
Wabah Pandemi baru merenda datang lagi Hepatitis misterius anak yang mulai menyita waktu untuk mencegah sekaligus mengobatinya,kini timbullah penyakit mulut dan kuku sedang mewabah di beberapa propinsi di tanah air, mari kita bahas………

Berdasarkan SE Dinas Peternakan Pemprov Jatim tentang Laporan Kejadian Penyakit Menular Akut Pada Ternak di Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jawa Timur, menetapkan wilayah berstatus wabah yaitu Gresik, Lamongan, Sidoarjo dan Mojokerto. Menurut data Dinas Peternakan Jatim, angka penularan PMK terus bertambah, dari sebelumnya dilaporkan sebanyak 1247 kasus, kini bertambah menjadi 1.600 kasus yang tersebar di 4 wilayah kabupaten di Jawa Timur.

Penyakit mulut dan kuku (biasa disingkat PMK; bahasa Inggris: foot-and-mouth disease, disingkat FMD) adalah penyakit hewan yang sangat menular akibat infeksi virus penyakit mulut dan kuku (FMDV). Penyakit ini dicirikan oleh luka (berupa lepuh dan/atau erosi) di bagian mulut dan kuku pada hewan berkuku belah, seperti sapi dan babi. Di tingkat nasional dan internasional, PMK merupakan penyakit hewan lintas batas yang penting karena memiliki dampak ekonomi yang signifikan
.
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah masuk ke Jawa Timur. Ada ribuan hewan ternak yang terjangkit penyakit ini. Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengatakan ribuan hewan ini tersebar di 4 kabupaten di Jatim. Empat kabupaten di Jatim yaitu Kabupaten Lamongan, Mojokerto, Gresik dan Sidoarjo. “Dari laporan masyarakat serta hasil peninjauan di lapangan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jatim, dan uji lab Pusvetma, pada tanggal 5 Mei resmi terkonfirmasi ada empat kabupaten di Jatim yang hewan ternaknya terjangkit PMK yaitu Kabupaten Lamongan, Mojokerto, Gresik dan Sidoarjo,” ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu Kasus pertama dilaporkan terjadi di Gresik pada 28 April 2022 dengan jumlah kasus sebanyak 402 ekor sapi potong yang terjangkit PMK. Penyakit ini tersebar di 5 kecamatan dan 22 desa.Lalu, kasus kedua dilaporkan pada 1 Mei 2022 di Kabupaten Lamongan. Di mana ada 102 sapi potong yang terindikasi mengalami PMK dan tersebar di 3 kecamatan dan 6 desa.Penyakit mulut dan kuku Nama lain Foot-and-mouth disease, aphthae epizootica, aphthous fever Erosi pada lidah akibat infeksi virus PMK penderita Terutama pada hewan berkuku belah (Artiodactyla) Spesialisasi Penyakit infeksi, kedokteran hewan

TANDA TANDA :Lepuh (vesikel) di bagian mulut, hidung, dan di sela kuku Awal muncul 2–14 hari
ETIOLOGI ::Virus PMK
DIAGNOSA :Identifikasi agen: RT-PCR, isolasi virus, ELISA antigen, atau CFT; uji serologis: uji netralisasi virus dan ELISA. ondisi serupa Stomatitis vesikuler, penyakit vesikuler babi, exanthema vesikuler pada babi, dan infeksi Senecavirus A
Pencegahan Vaksinasi
Sebanyak 1.247 ekor sapi ternak di Jawa Timur mengalami penyakit kuku dan mulut. Hal ini pun memunculkan kekhawatiran penyakit tersebut menular kepada manusia.Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama menyebutkan penyakit mulut dan kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease (FMD) adalah penyakit pada hewan yang praktis tidak menular pada manusia. Penyakit itu bukanlah masalah kesehatan masyarakat, dan sepenuhnya masalah kesehatan hewan.

PERBEDAAN MANUSIA & HEWAN
Menurutnya memang pernah ada laporan penularan pada manusia, seperti misalnya disampaikan European CDC pada 2012 yang berjudul “Transmission of Foot and Mouth disease to humans visiting affected areas”. “Tetapi itu adalah sangat jarang dan hanya terjadi pada mereka yang betul-betul kontak langsung,” kata Prof Tjandra dalam pernyataannya yang diterima Prof Tjandra menjelaskan kadang-kadang ada yang keliru menghubungkan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan virus yang berbeda.dengan Penyakit Tangan Kaki dan Mulut (PTKM) (Hand Foot Mouth Disease – HFMD) pada anak dan bayi .
Keduanya tidak berhubungan sama sekali, dua penyakit berbeda, penyebabnya juga Menurut Prof Tjandra, penyakit tangan kaki dan mulut (PTKM) (Hand Foot Mouth Disease – HFMD) pada anak dan bayi maka disebabkan oleh enterovirus 71. Sementara penyakit mulut dan kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease (FMD) pada hewan disebabkan Aphthovirus, yang merupakan bagian dari Picornaviridae, dan ada 7 strainnya (A, O, C, SAT1, SAT2, SAT3, dan Asia1).
“Sebagai informasi bahwa Penyakit Tangan Kaki dan Mulut (PTKM) (Hand Foot Mouth Disease – HFMD) pada anak dan bayi ditandai dengan
1. Demam;
2. munculnya rash (ruam pada kulit)
3. blister (benjolan kecil) di telapak kaki,
4. tangan dan mukosa mulut,
5. cenderung tidak nafsu makan,
6. malaise dan nyeri tenggorok.”

“Biasanya, setelah satu atau dua hari setelah demam, timbul keluhan nyeri di mulut dimulai dari blister sampai kemudian dapat menjadi mucus. Lesi dapat terjadi pada lidah, gusi atau bagian dalam mulut lainnya,” kata Prof Tjandra.Berikutnya, penyakit tangan kaki dan mulut (PTKM) (Hand Foot Mouth Disease – HFMD) pada anak dan bayi bukanlah penyakit berat, dan akan sembuh dalam 7-10 hari, pengobatan hanya bersifat suportif.walau pada kejadian sangat jarang, HFMD akibat EV 71 juga dapat menyebabkan meningitis dan bahkan encephalitis. Infeksi EV 71 bermula dari saluran cerna yang kemudian menimbulkan gangguan neurologik.qQ”Selain itu, HFMD akibat coxsackievirus A16 juga dapat menyebabkan meningitis,” kata Direktur Pasca Sarjana Universitas Yarsi ini.
Demikian sekilas info untk diketahui perbedaan penyakit mulut & kuku antara manusia & hewan, semoga bermanfaat
Guna,ysng penting tetap jaga kesehatan diri dan lingkungan ,tetap jaga protokol kesehstan, pakai masker berdisplin dan tetap cuci tangan, lakukan vaksinasi yang teratur.
RobertoNews 1414《9.5.22(12.25)》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan

beritalima.com

Pos terkait