Oleh, DR.dr. Robert Arjuna FEAS*
Minggu ini berita headline di media cetak maupun elektronik menyampIkan penyebaran covid yang begitu serius dan mengganaskan di India dengan mematikan ratusan ribu nyawa msnusia dalam sehari dan dikatakan India adalah pusat penyebaran Covid yang mematikan, kitapun turut mendeportasi 34 imigran India harus segera pulang ke India pada hari yang sama dan pesawat yang sama.
Meledaknya kasus Covid di India karena mereka mengadakan upacara agama di Sungai Gangga secara terbuka dan lemparan kotoran lembu sebagai persyaratan agama tanpa menjaga protokol kesehatan yang utuh, akhirnya sebuah resiko yang harus mereka tanggung dan sebagian orang membuang patungan Hindu ke Sungai atas kekecewaan nya sungguh sebuah tindakan yang tak mendasar menghancurkan patung hindu ke sungai,
Sebelum Covid-19 di India mengganas, para ahli telah memperingatkan selama berbulan-bulan sebelumnya bahwa negara itu bisa menjadi ancaman yang semakin besar bagi perang global melawan virus corona. Dan sekarang ketakutan itu telah terwujud. India telah digulung tsunami Covid-19 dengan melonjaknya jumlah kasus harian, meroketnya jumlah kematian & menipisnya pasokan medis.Antrean pasien yang mengular di rumah sakit kehabisan oksigen, dan penumpukan jenazah di krematorium menjadi berita sehari-hari.Pada April 25 India melaporkan 352.991 kasus Covid-19 terbaru, jumlah kasus virus corona terbanyak dalam sehari dari seluruh negara di dunia selanjutnya pada tgl 26 India kembali melaporkan 323.000 kasus Covid-19 dan 2.771 kematian dalam sehari,tanpa tanda-tanda melambat.
Pakar epidemiologi dan biostatistik Universitas Michigan, Bhramer Mukherjee, berkata bahwa “Semua panah menunjuk ke kegelapan yang nyata,” Mutasi tersebut turut memicu kekhawatiran bahwa situasi yang sama akan segera menyebar lebih jauh di seluruh dinia.Padahal, upaya untuk membatasi penyebaran varian B.117, biasa disebut mutasi ganda, yang berasal dari India belum cukup untuk mencegah pendeteksiannya di setidaknya 10 negara, termasuk Inggris dan AS.”Mutasi ganda (Covid-19) itu sekarang ada di California, di Inggris, dan varian serupa akan beredar di seluruh dunia. Ini benar-benar masalah global,” kata Mukherjee.
Menteri Kesehatan kita mengungkapkan ada 6 kasus virus corona yang identik dengan India yakni 2 di sumatera, 2 di jawa barat dan 2 di kalimantan selatan maka perlu waspadailah terhadap penyebaran covid B-117 di tanah air.
Mutasi baru ini disebut lebih cepat menular yang membuat lonjakan pasien.sebab itu dihimbau untuk warga bahwa waspadalah penyebaran Covid B117 ini yang lebih ganas dari sebelumnya.
Ada beberapa strain varian baru dari Covid-19, B.1.1.7 dari Inggris, kemudian ada dari Afrika Selatan, dan dari Brasil ungkap dokter dan ahli pulmonologi Eric Daniel Tenda dari RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo .
Mutasi ini mengakibatkan delesi di beberapa bagian proteinnya sehingga dianggap risk transmision-nya lebih bahaya, lebih rapid.gejalanya sama. Gejalanya covid-19 strain B.1.1.7 ini tidak ada perbedaan yang spesifik dengan covid-19 yang sudah ada sebelumnya. Perbedaannya hanyalah virusnya lebih cepat menyebar.Varian baru ini dapat berakibat gejala yang ringan sampai berat. Data akhir Januari 2021 di Inggris menunjukkan ada kemungkinan asosiasi antara varian baru dengan peningkatan mortalitas. Namun ada juga laporan di CDC bahwa varian baru ini, memang lebih menular namun setidaknya saat ini tidak langsung menyebabkan gejala berat atau peningkatan kebutuhan perawatan di rumah sakit ataupun kematian.
Diungkapkan Eric bahwa gejala covid-19 strain B.1.1.7 ini hampir sama dengan yang gejala virus Covid-19 sebelumnya. Beberapa di antaranya adalah sakit kepala, demam, batuk, kehilangan indera penciuman atau anosmia, dan lainnya.
Mengutip Huffington Post, dalam beberapa uji usap di Inggris pada 15 November 2020 dan 16 Januari 2021, gejala yang dilaporkan adalah Batuk, sakit tenggorokan, kelelahan, dan nyeri otot, demam. sedangkan yang mengalami anosmia disebut lebih jarang.
Mutasi virus corona B.1.1.7 yang pertama kali muncul di Inggris dilaporkan ditemukan di Indonesia. Berikut beberapa gejala covid-19 strain B.1.1.7 dari Inggris.Varian baru tersebut telah menimbulkan sejumlah gejala baru kepada pasien-pasien yang terinfeksi. Dalam sebuah riset yang dilakukan di Inggris, seseorang yang terinfeksi Covid-19 akan mengalami gejala dalam waktu 2-14 hari.dengan tanda tanda sbb :
1. Demam & Batuk
2. Sesak Napas dan . Nyeri Otot
3. Kehilangan Indra Penciuman dan Perasa
4. Sakit Kepala
5. Sakit Tenggorokan
6. Gejala dare & sakit pencernaan
Sementara itu, menurut United Kingdom NHS dan Express, selain ke-6 gejala di atas, terdapat beberapa gejala lainnya dari varian baru Corona ini, yakni diare, konjungtivitis (mata merah), ruam pada kulit, perubahan warna pada jari tangan serta kaki, kelelahan, pilek, dan muntah-muntah
Apa yang harus dilakukan demi mencegah terpapar Covid-19 strain B.1.1.7 ini? Eric mengungkapkan untuk menekan risiko penularan strain baru tersebut, perlu dilakukan genomic surveilans untuk mendeteksi varian Covid-19 baru tersebut..Kami butuh lebih banyak data untuk mempelajari tentang varian baru ini. Ini akan sangat membantu pemerintah untuk mengonfirmasi strain baru dan juga efektivitas public health-nya.
Selain dari pemerintah, Eric juga menyarankan untuk tetap menaati protokol kesehatan. Untuk menciptakan ANDA SEHAT KAMI BANGGA,Marilah taati Protokol Kesehatan dengan memakai masker yang berstandard ,menjaga jarak, mencuci tangan dengan benar di air mengalir dan bukan hanya hand rub, segera divaksinasa kalau memang sudah jadwalnya, dan protokol kesehatan harus dijaga dan ditaati semoga!
RobertoNews 963 《1.5.21( 07.07)》
• Praktisi Dokter & Penulis ilmu Kesehatan