Waspadalah SUB Varian OM8CR9N Masuk Indonesia

  • Whatsapp

Oleh
DR.dr. Robert Arjuna FEAS
Berbagai kasus dan gelombang Covid berjalan hampir 2 tahun lamanya ditanah air , hari ini terdengar ada 4 kasus Sub Varian Omicron sudah masuk di Indonesia melalui pintu bandara Ngurai Rai Bali Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan jika sub varian baru COVID-19 yang dikenal sebagai sub varian XE, XD, dan XF, telah ditemukan di beberapa negara. Namun begitu, Ia memastikan ika sub varian XE, XD, maupun XF ini belum ditemukan di Indonesia

Nadia menjelaskan sub varian XE merupakan gabungan dari genetik sub varian BA.1 dan BA.2. Ini pertama kali terdeteksi dari spesimen pada tanggal 19 Januari di Inggris dan di sana sudah ada 763 kasus XE yang ditemukan.Lanjut Nadia, sub varian XE dinilai lebih cepat menular dibandingkan sub varian BA.2. Namun belum cukup bukti-bukti epidemiologis untuk memperlihatkan perubahan nya di dalam masyarakat.
Sementara itu, sub varian XD dan XF adalah gabungan dari varian Delta AY.4 dan Omikron BA.1. Sub varian XF, kata Nadia sudah ditemukan di Inggris tetapi masih sangat kecil jumlahnya.ini masih menjadi kewaspadaan bahwa walaupun dikatakan lebih cepat menular dibandingkan varian Omicron. Sebagai upaya untuk menekan penularan dan memitigasi dampak maka sub varian-sub varian akan terus dipantau pemerintah.“Sampai saat ini tidak ada perbedaan gejala khusus pada ketiga sub varian tersebut. Sub varian ini masih merupakan satu jenis yang sama dengan varian Omicron,

Namun Juru bicara (Jubir) Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril saat menjelaskan empat kasus Covid-19 sub varian baru Omicron BA.4 dan BA.5, Kementerian Kesehatan merilis data empat kasus Covid-19 sub varian baru Omicron BA.4 dan BA.5.Keempat kasus ditemukan di Bali pada Juni 2022 dengan keseluruhan pasien merupakan laki-laki.Juru bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril menjelaskan dari empat kasus, satu orang terpapar BA.4 dan sisanya terinfeksi BA.5.

BA.4 ini laki-laki 27 tahun WNI, tidak bergejala dan sudah dua kali mendapatkan vaksin Pfizer,
Syahril menjelaskan untuk pasien kedua, laki-laki berumur 45 tahun terpapar sub varian baru Omicron BA.5 dengan kondisi klinis tidak bergejala. Pasien merupakan pelaku perjalanan luar negeri delegasi pertemuan the global platform for disaster risk reducrion di Bali.”Pasien sudah menerima vaksin lengkap Johnson and Johnson,” ujar Syahril.Pasien ketiga yakni berumur 57 tahun, terpapar BA.5 dengan kondisi klinis sakit tenggorokan dan badan pegal.

Varian Omicron dari SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 adalah Variant of Concern (VOC) yang menyebabkan peningkatan dramatis dalam kasus di seluruh dunia.Omicron kemudian melahirkan sub-varian baru dengan nama seperti BA.2, BA.4 dan BA.5. Kekhawatirannya, sub-varian ini dapat menyebabkan orang terinfeksi ulang, yang menyebabkan peningkatan kasus lainnya.

Melihat situasi ini, peneliti di Institut Infeksi dan Kekebalan Peter Doherty, Universitas Melbourne, Australia, pun bertanya-tanya.“Mengapa kami melihat lebih banyak sub-varian baru ini? Apakah virus bermutasi lebih cepat? Dan apa implikasinya bagi masa depan COVID-19?,”Ia pun mencoba menganalisis pertanyaannya dan mencari jawaban yang paling mungkin. Menurutnya, semua virus termasuk SARS-CoV-2 bermutasi terus-menerus. Sebagian besar mutasi tidak banyak berpengaruh pada kemampuan virus untuk menular dari satu orang ke orang lain atau menyebabkan penyakit parah.

Walaupun kita sudah dibebaskan tidak pakai master didepan umum namun kita tetap waspada covid masih di sekitar kita ,kita belum masuk ke Endemi, tetap patuhi Protokol Kesehatan, lakukan Vaksinasi secara berkala dan teratur,pokok kita tetap waspada diri,jaga kesehatan, Anda sehat kami bangga.
RobertoNews 1450《 11.6.22(17.15)》
Praktisi Dokter & Penulis ilmu Kesehatan

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait