Oleh ;
DR.dr. Robert Arjuna FEAS *
Kasus Omicron mulai naik kembali di tanah air walaupun beberapa waktu sempat menurun, varian baru BA4 dan BA5 sudah terdekteksi di indonesia kita perlu waspadailah!Setelah cukup nyaman terkendali beberapa waktu, kini tren kenaikan harian covid kembali terjadi. Bahkan saat ini disinyalir kemunculan subvarian baru Omicron BA4 dan BA5 yang keberadaannya cukup meresahkan masyarakat.Meski memiliki tingkat kesakitan yang rendah dibanding varian lain, subvarian Omicron BA4 dan BA5 tetap harus diwaspadai. Lantas apa kata pakar soal ini?
Kasus Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 sudah ditemukan di Bali. Terkait hal ini, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengumumkan adanya empat kasus Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang ditemukan di Bali.
Keempat kasus yang terdiri dari seorang WNI dan tiga orang WNA tersebut dinyatakan positif Covid-19
Sementara itu, rata-rata jumlah kasus baru virus corona di Pulau Dewata masih pada angka 1 sampai 20 setiap hari dalam dua pekan terakhir.”Selama dua minggu belum ada lonjakan dan belum ditemukan (kasus varian baru),” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Nyoman Gede Ano
SEJARAH PERKEMBANGAN
BA.4 dan BA.5 pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada awal tahun ini dan sekarang menjadi varian dominan di sana. Ini berarti mereka telah melampaui strain BA.1 dan BA.2, yang mendorong wabah Omicron asli – termasuk di Singapura.Varian baru memiliki mutasi pada protein lonjakan yang membuatnya lebih efektif untuk menghindari sistem kekebalan dan lebih mudah menular, kata Depkes. Mereka dianggap sebagai varian yang menjadi perhatian oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa.
Kemnterian Kesehatan memastikan Virus Corona sub varian Omicron BA.4 dan BA.5 sudah masuk ke Indonesia.Dari laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI diketahui dua subvarian ini merupakan mutasi Virus Corona SARS-CoV-2 yang identik dengan karaktetristik unik, yaitu dapat menghindar dari imunitas tubuh manusia, khususnya dari vaksin dan dapat menyebar cepat.Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC), menyebut bahwa subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 merupakan turunan serupa dengan BA.1 dan BA.2 yang tengah menyebar di Afrika, Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat (AS).
EPIDERMIOLOGI
Sub varian BA.4 dan BA.5 memiliki mutasi identic, khususnya terjadi pada lonjakan protein. Bagian virus ini menempel pada reseptor di sel manusia. Inilah yang membedakannya dengan sub varian Omicron BA.2, karena setiap mutasi memiliki area virus yang onjakan protein itu penting, karena inilah yang digunakan virus untuk menginfeksi sel manusia sekaligus menentukan seberapa mudah virus itu menular. Ini juga merupakan bagian dari virus yang digunakan pada sebagian besar vaksin Covid-19.Secara global, BA.2 memiliki perbedaan dalam urutan genetik dari BA.1, hal ini terlihat dari perbedaan asam amino dalam protein spike dan protein lainnya. Secara inheren, BA.2 lebih menular daripada BA.1 namun tidak ada perbedaan tingkat keparahan di antara keduanya.
Fakta 4 Kasus Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia: Seorang Sudah 4 Kali Vaksin Covid-19,Sub varian BA.4 dan BA.5 dengan BA.1 dan BA.2 memiliki kesamaan, yaitu kebal terhadap imunitas tubuh manusia yang sudah tervaksinasi. Kekebalan itu yang menjadi kekhawatiran baru bagi lembaga kesehatan internasional, termasuk WHO.
Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 pertama kali terdeteksi pada Januari 2022 dan Februari 2022 di Afrika Selatan. ilmuwan Afrika Selatan mendeteksi BA.4 pada 10 Januari 2022.
Saat ini, BA.4 menyumbang hingga 35 persen dari hasil tes positif Covid-19. Sementara, sub varian BA.5 diidentifikasi pada 25 Februari dan telah menyumbang 20 persen kasus positif Covid-19 di sejumlah wilayah Afrika.Di Indonesia, sub varian BA.4 dan BA.5 dilaporkan pada 6 Juni 2022. Satu kasus positif BA.4 merupakan WNI tanpa gejala dan sudah divaksin. Sedangkan, 3 orang positif BA.5 yang merupakan delegasi pertemuan the Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali pada Mei lalu.
Gejala Omicron BA.4 dan BA
1. Demam atau kedinginan
2. Batuk
3. Sesak napas
“Rata-rata mereka ini tidak bergejala dan hanya satu yang mengeluhkan sakit tenggorokan dan merasakan badan pegal-pegal,” ujar Gunadi, di Kampus UGM,Ia menjelaskan subvarian Omicron BA4 dan BA5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibanding BA1 dan BA2. Subvarian baru inipun tidak ada indikasi yang menyebabkan kesakitan lebih parah dibanding varian Omicron lainnya.Subvarian BA4 dan BA5, dinilai, memiliki penurunan kemampuan terhadap terapi beberapa jenis antibody monklonal. Ia juga memiliki kemungkinan lolos dari perlindungan kekebalan yang disebabkan oleh infeksi varian Omicron.Disebutnya, Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 memiliki banyak mutasi yang sama dengan varian Omicron asli tetapi memiliki lebih banyak kesamaan dengan varian BA.2. Kedua varian mengandung substitusi asam amino L452R, F486V, dan R493Q dalam spike receptor binding domain dibandingkan dengan BA.2.
“Mutasi L452R, yang juga terdeteksi pada varian Delta diperkirakan membuat virus lebih menular dan menghindari penghancuran sebagian oleh sel-sel imun. Mutasi F486V juga membantu menghindari pengenalan sistem imun,” jelasnya.
Demikian sekilas info, semoga bermanfast dan tetap wapadalah covid beradadi sekitar kitz, lakukan biostef vaksinsi secaralengkap dan teratur, jaga protokol kesehatan .anda bia,kami bisa dan semua bisa
RobertoNews 1475《5.7.22 (08.00)》
• Praktisi Fokter & Penulis ilmu Kesehatan