SURABAYA, beritalima.com | Untuk kedua kalinya, DPK Perempuan Tani HKTI Kabupaten Gresik yang diketuai oleh dr. Nila Hapsari, menyelenggarakan Webinar. Kegiatan ini bertujuan untuk terus memberikan stimulus positif terhadap ketahanan pangan di tengah Pandemi Covid 19 saat ini. Webinar pertama, DPK PTHKTI Gresik menampilkan Ketua Umum DPN PTHKTI, Dian Novita Susanto, M.Si untuk memberikan sambutan secara online. Sedangkan webinar kedua, sambutan disampaikan oleh Ketua DPP PTHKTI Jatim, Lia Istifhama, MEI. Dihubungi via selluler, aktivis nahdliyin tersebut menyampaikan apresiasinya.
“Saya bangga sekali dengan DPK PTHKTI yang sudah terbentuk, yaitu Gresik dan Probolinggo. Keduanya aktif menyelenggarakan webinar. Kebetulan untuk Gresik, tema yang diusung dalam webinar besok (21/6), cukup menarik karena mengandung unsur kepedulian terhadap keselamatan kerja pekerja sektor informal, dalam hal ini petani”, ujarnya. Tak lupa, lia juga menyampaikan terkait situasi ketahanan pangan saat ini.
Ketahanan pangan Indonesia terus membaik, meski masih menduduki peringkat ke 70 sedunia dalam versi Global Hunger Index (HGI).Pada 2019 ini, indeks kelaparan di Indonesia menurun sebesar 20,1 persen. Tentu ini kabar baik yang menunjukkan bahwa ketersediaan pangan, terutama yang bersumber dari sumber daya hayati, terus mengalami peningkatan ketersediaan”, ujar Lia Istifhama, ketua DPP Perempuan Tani HKTI Jatim.
“Fakta tersebut, tentu menjadi semangat kita agar pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan, semakin terjaga dengan baik di nusantara. Namun, perhatian juga harus diberikan kepada petani. Kita dalam hal ini, harus bersyukur bahwa ada program dari BPJS Ketenagakerjaan tentang kesempatan mendapatkan fasilitas yang melindungi segala macam resiko kecelakaan dalam berkerja bagi pekerja sector informal, termasuk petani. Yang saya tahu, akses untuk mendapatkannya, dapat dimulai dari harga terjangkau. Hanya saja, problemnya, saya kira masih kurang sosialisasi program itu. Jadi harapan kita semua, salah satu solusi adalah bisa terjadi sinergi antara Perempuan Tani HKTI dengan BPJS Ketenagakerjaan. Contoh, BPJS tenaker Gresik dengan PTHKTI Gresik, BPJS Jatim dengan Jatim. Ini bagus sekali karena sesuai arahan dari Ibu Ketua umum kami, ibu Dian Novita yang terus memberi dorongan agar Perempuan Tani bisa menjalankan fungsi bridging, yaitu menjembatani akses informasi segala program yang bermanfaat dan penting bagi kelangsungan para petani, peternak, dan pejuang bangsa yang membantu melestarikan sumber daya hayati”, pungkasnya. (red)