PAMEKASAN, Beritalima.com | Nampaknya akan terjadi persoalan besar terkait statement Anggota Komisi C DPRD Jawa Timur asal Madura, Nur Faizin, belakangan ramai diberbagai platform media sosial. Poster tersebut menyoroti maraknya peredaran rokok ilegal di empat kabupaten Pulau Madura yang dinilai semakin meresahkan masyarakat.
Pasalnya Politisi PKB itu menegaskan bahwa rokok ilegal tidak hanya merugikan negara secara fiskal, tetapi juga mengganggu stabilitas pasar serta menciptakan distorsi persaingan usaha di tingkat lokal.
Menurutnya, fenomena ini tidak bisa hanya dipandang sebagai isu ekonomi semata, melainkan juga menyangkut lemahnya tata kelola dan pengawasan aparat penegak hukum.
Namun, pandangan Nur Faizin tersebut mendapat kritikan tajam koordinator Forum NGO Zaini wer – wer menilai wacana pemberantasan rokok ilegal yang digaungkan tanpa menawarkan solusi yang solutif justru berpotensi menindas rakyat kecil yang sedang Bertahan untuk menyambung kebutuhan hidup nya.
Bahkan secara tegas Wer-wer menantang Polisiti PKB anggota Dewan dapil Madura itu untuk turun gunung dan debat terbuka dengannya, dan melibatkan dari kalangan beberapa pelaku usaha rokok lokal dan perwakilan buruh.
” Ayo turun gunung. Saya tantang debat terbuka dan disaksikan oleh seluruh warga Madura. Tentukan kapan waktunya . 24 kami siap,”ucap kepada Media ini saat di konfirmasi. Sabtu (23/08/2025), pagi.
Berantas rokok ilegal tanpa solusi sama dengan memberantas rakyat penghasilan Masyarakat kecil. Buruh linting, tukang bungkus, hingga pedagang kecil para pelaku manfaat Rokok Lokal yang selama ini menggantungkan hidup dari usaha ini.
“Kalau semua diberangus tanpa ada jalan keluar, rakyat kecil mau makan apa?” sementara kita tahu Langkah kongkrit penindakan yang dilakukan oleh Beacukai dan Polri selama ini telah menyita dan membakar jutaan Batang Rokok ilegal, mungkin beliaunya tidak tahu itu, tidak tahu kah anda kalo banyak masyarakat kita yang telah di hukum,”tegas wer-wer sapaan akrab nya Jumat (22/8/2025).
Sementara itu Nur Faizin politisi PKB anggota Dewan dapil Madura, ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengatakan, menyiarkan rilis yang Kesimpulan dalam rilis tersebut adalah
Peredaran rokok ilegal dari Batam ke Madura bukan semata-mata persoalan fiskal, tetapi juga masalah tata kelola dan integritas aparat.
Kebijakan tarif cukai yang tinggi tanpa diimbangi pengawasan efektif berpotensi menciptakan tax elasticity problem dan memperbesar shadow economy. Penanganan harus dilakukan melalui kombinasi reformasi kebijakan fiskal, penguatan penegakan hukum, dan peningkatan kesadaran publik.
“Berikut rilis utuhnya, itu orang-orang yang nyerang saya bisa jadi karena tidak baca utuh rilis di atas,”tulis dalam pesan singkatnya kepada media ini. Sabtu+23/08/2025),pagi.(AN)
