JAKARTA, Beritalima.com | Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menghadiri rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, Rabu (2/6). Salah yang dibahas adalah rancangan Peraturan Presiden tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2020-2024.
Prabowo mengatakan akan menyampaikan secara gamblang bagaimana rencana pembelian alutsista TNI ke depannya.
“Ya kita akan paparkan rencana ke depan tentunya akan ada tanya jawab ya kita akan berusaha menjelaskan segamblang gambalnya,” ujar Prabowo di DPR, Rabu (02/06/2021).
Prabowo mengatakan, akan menjelaskan pembelian alutsista senilai Rp1.700 triliun kepada DPR. Kepada wartawan, Prabowo masih menolak menjelaskan mekanisme pendanaannya.
Menurut Pengamat Militer dan Pertahanan Wibisono,SH,MH mengatakan semangat untuk modernisasi alutsista Kemenhan patut di apresiasi, asal tidak membebani negara, karena banyak alutsista kita yang sudah tua serta ketinggalan jaman, terakhir terjadi peristiwa tenggelam nya Kapal selam nenggala, cuma skema pendanaan nya harus teliti dan cermat.
“Pembelian alutsista harus cemat dan teliti tanpa makelar atau agent, harus ada skema G to G dengan produsen dinegaranya, bisa aja barter dengan komoditi yang kita punya atau skema pake kredit ekspor,” ujar Wibisono ke awak media di Jakarta Kamis (03/06/2021).
Lanjutnya, diplomasi menhan sangat penting, sejatinya merupakan sarana untuk mewujudkan kepentingan nasional di bidang pertahanan dan keamanan, Peranannya sangat strategis dalam menghadapi permasalahan yang ada, terutama agar eskalasi tidak meningkat ke arah konflik serta dapat saling memperkuat confidence building measures (CBM), keamanan hingga stabilitas kawasan.
“Semoga harapan untuk mempunyai alutsista yang canggih dan modern segera terwujud, karena Indonesia adalah negara besar dan layak menjadi salah satu kekuatan dunia dalam bidang pertahanan,” pungkas Wibisono