Wibisono: Penanganan Sandera pilot Susi Air oleh OPM di Papua lambat

  • Whatsapp
Pengamat militer dan pertahanan Wibisono

Jakarta, Sudah sebulan lebih Peristiwa pembakaran pesawat dan penyanderaan pilot Susi Air, Kapten Phillip Marthens, oleh Kelompok Separatis dan Teroris (KST) atau OPM masih berlangsung.

Menurut pengamat militer dan pertahanan Wibisono mengatakan bahwa peristiwa ini sangat memalukan, dan sangat lambat, terutama di mata dunia internasional terkait kondisi keamanan diPapua,

Lanjutnya, seharusnya pemerintah dan aparat keamanan segera membebaskan sandera, kalau dengan pendekatan persuasif tidak digubris lakukan operasi militer.

“Saya gregetan aja, kenapa lama sekali upaya pembebasan sandera ini, kalo TNI bergerak dan lakukan operasi militer disana pasti bisa cepat diselesaikan, sudah sangat jelas KKB itu kelompok separatis yang harus diberantas,” ujar Wibisono menyatakan keawak awak kapal di Jakarta Rabo (9/3/2023).

” Penyanderaan itu merupakan suatu kemunduran bagi daerah Papua. Karena penyanderaan itu dapat menyebabkan transportasi udara di Papua terhambat. Para pilot penerbangan maskapai perintis itu merupakan pahlawan bagi rakyat Papua,” imbuhnya

“Penerbangan perintis memiliki andil besar untuk membuka isolasi dan membawa perubahan di wilayah pegunungan, termasuk memudahkan petugas gereja. Karena itu, dirinya mengajak peran serta tokoh adat dan agama untuk dapat mengakhiri kasus penyanderaan pilot Susi Air,” kata Wibi

Sementara itu menurut Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono mempertanyakan hasil kerja TNI-Polri dalam operasi pembebasan Pilot Pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY, Kapten Philips Max Mehrtens. Legislatif ingin TNi di bawah komando Panglima Laksamana Yudo Margono segera bergerak menggempur titik persembunyian kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.

“Mengapa belum mendapatkan hasil yang diharapkan?” kata Dave kepada wartawan, Kamis (1/3).

Ia juga memastikan, kelompok teroris tersebut tidak akan berani melakukan tindakan yang mengancam keselamatan Philips dan berpotensi menimbulkan insiden internasional. Menurutnya, mereka hanya berani terhadap sesama anak bangsa.

“Saya yakin mereka tidak akan berani melakukan hal-hal yang menyebabkan insiden internasional, berbeda dengan kekejaman terhadap sesama anak bangsa,” ucap Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Oleh karena itu, dia meminta agar pemerintah menghiraukan negosiasi yang menguntungkan kelompok tersebut. Salah satunya ialah permintaan barter antara pilot Susi Air dengan amunisi dan senjata api.

“Tentu tidak ada kompromi soal hal tersebut, apalagi menukar dengan senjata yang akan digunakan untuk membunuh bangsa kita. Mereka harus segera menyerahkan sandera tersebut sehat walafiat,” tegasnya.

Dia meminta, pemerintah tidak perlu menanggapi terkait permintaan KKB tersebut. “Pemerintah fokus untuk segera melepaskan sandera dengan melakukan operasi penyelamatan pilot Philip Mehrtens,” pungkasnya.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait