Wibisono: Penanggulangan Covid-19 Selayaknya dengan Strategi Perang Semesta

  • Whatsapp
Pengamat Militer dan Pertahanan Wibisono

JAKARTA, Beritalima.com | Pandemi Virus Covid -19 masih belum berakhir, para ilmuwan di seluruh dunia telah melakukan riset dan berlomba menemukan vaksin atau obat untuk penyembuhan korban terpapar virus corona.


Menurut Ketua Dewan Pembina Yayasan Biotech Methodologi Tubuh dan pengamat militer Wibisono mengatakan bahwa Saat ini yang sedang terjadi bukan lagi pandemi alami namun sudah terjadi perang senjata biologis (Pandemi buatan), maka seharusnya strateginya bukan hanya dengan cara penanggulangan kesehatan saja, tapi harus menggunakan strategi perang semesta, jadi tidak hanya mengandalkan dokter dan tenaga kesehatan saja, “ini sudah bukan proxy war tapi sudah perang nyata dengan senjata biologis,” kata wibi menyatakan ke awak media dijakarta Senin (17/08/2020).


Sedangkan Perkembangan vaksin atau obat virus corona masih terus dilakukan oleh berbagai negara dalam melakukan uji klinis. di Indonesia Vaksin virus corona jenis baru penyebab Covid-19 yang diproduksi Sinovach Bitoech Ltd, Vaksin Covid-19 dari perusahaan asal China ini telah diserahkan kepada PT Bio Farma untuk diuji klinis.


Bio Farma akan bekerja sama dengan Universitas Padjajaran (Unpad) dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) untuk mempersiapkan uji klinis tahap tiga tersebut. Mereka akan melakukan koordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Jika disetujui BPOM, vaksin tersebut dapat mulai digunakan untuk keadaan darurat mulai kuartal pertama 2021. Selain itu, vaksin lokal untuk Covid-19 juga tengah dikembangkan dan diprediksi akan tersedia bagi masyarakat pertengahan 2022 mendatang.


*Lalu bagaimana solusi untuk menyembuhkan pasien positif yang kurva nya terus naik?*
Pengembangan vaksin di Indonesia ada yang lebih maju, menurut rilis berita dimedia nasional, “Yayasan Biotech Methodologi Tubuh Indonesia” telah menemukan Jenis obat Anti corona yang bernama obat mutakhir  “Lymfosit T Nano Isa Robotik”, obat ini ditemukan dan dibuat oleh praktisi kesehatan Muhammad Isa atau yang dikenal Isa Robotik.


“Obat ini sudah melakukan serangkaian riset sejak tahun 2014 dan sudah melakukan uji klinis pada fase ke III dan langsung bisa dirasakan oleh masyarakat, sudah berhasil melakukan uji coba ke manusia sebanyak 2.450 orang. Dan hasilnya sangat memuaskan, pasien terpapar bisa pulih dan sembuh,dan terakhir telah berhasil menyembuhkan pasien positif di Secapa AD sebanyak 458 orang/siswa secapaAD dibandung.” Kata Wibi.


Saat ini, Yayasan Biotech Methodologi Tubuh Indonesia terus melalukan kegiatan sosialnya dengan misi kemanusiaan untuk terus menyembuhkan masyarakat dan semua kalangan, termasuk para tenaga medis, akademisi di universitas,tokoh nasional, para Purnawirawan Jendral dan Prajurit TNI.
Wibisono menambahkan bahwa saat ini perkembangan virus covid-19 sudah bermutasi menjadi virus sars -cov 4, dan memasuki fase gelombang ke 4 akan memasuki fase gelombang 5 , serta banyak cluster baru muncul , maka vaksin atau obat covid-19 yang telah diuji klinis saat ini tidak akan mampu menghadapi cluster baru gelombang 4 yang mampu merusak jaringan saraf dengan inkubasi 63 hari ,dengan jarak penularan 6 meter serta bertahan diudara sekitar 14 jam, ” inilah yang luput dari prediksi para ilmuwan bahwa strategi untuk melumpuhkan virus ini tidak hanya pendekatan ilmu kesehatan, tapi harus menggunakan strategi perang dengan mengikuti perkembangan mutasi virus yang ada, pungkas Wibisono

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait