Jakarta,Proyek pengendali banjir di Jakarta yakni terowongan terpadu atau dikenal Jakarta Integrated Tunnel (JIT) telah di setujui untuk dilanjutkan oleh kementerian PUPR, Berdasarkan surat no.SA.04.03-Mn/1503 tanggal 13 September 2021terkait gagasan PT.Antaredja Mulia Jaya (PT.AMJ) terhadap pembangunan infrastruktur menyatakan untuk dilanjutkan ke studi pendalaman.
Menurut komisaris utama PT.AMJ wibisono menyatakan bahwa surat pak Mentri PUPR baru kita trima dalam minggu ini, surat tersebut mungkin keselip di kementerian PUPR Karena kalo melihat tanggal suratnya sudah sejak tahun lalu.
“Saya sangat berterima kasih kepada pak mentri PUPR Basuki Hadimuljono yang telah mengijinkan untuk buat studi pendalaman (bankable FS), agar proyek ini bisa segera dijalankan,” ujar Wibisono mengatakan keawak media di Jakarta Selasa (30/08/2022).
Lanjutnya, pihak kami akan segera melakukan studi kelayakan yang mendalam atau membuat Bankable FS agar bisa di review nilai investasi yang terbaru.
Sebelumnya PT.AMJ telah melakukan pra studi kelayakan (Pra FS) dengan menggandeng konsultan lokal PT.Perenjtana Djaya dan konsultan dari luar negeri Gezhoba China serta sudah melakukan kajian cepat bersama kementerian PUPR.
Oleh karena itu, proyek ini sudah disetujui untuk dilanjutkan, JIT adalah solusi untuk pengendalian banjir dan kemacetan di Jakarta, ada empat fungsi yaitu: sebagai pengendali banjir, sebagai jalan tol, bahan baku air bersih dan menghasilkan listrik (PLTMH), proyek JIT senilai USD 3 billion atau 40 Triliun rupiah, proyek ini ada dua ruas yaitu ruas Balekambang – Manggarai dan Ruas Ulujami- tanah Abang dan bagian dari proyek 6 ruas tol dalam kota.
Proyek Ini sudah dilakukan studi sejak tahun 2013 pada masa kementrian dijabat oleh Joko Kirmanto,dan telah mendapatkan ijin prinsip saat gubernur DKI masih dijabat Jokowi.
“Semoga proyek JIT bisa berjalan dengan lancar, karena sejak awal proyek ini tidak memakai dana APBN dan PT.AMJ sudah menandatangani kontrak kerjasama dengan investor dari Korea Selatan,” pungkas Wibisono