Wirausaha di NTT baru 0,7 persen

  • Whatsapp

Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Nusa Tenggara Timur mengatakan, Rakerda dan Diklatda ini, selain sebagai pemenuhan agenda wajib sesuai AD/ART organisasi HIPMI. Sesuai data yang diperoleh BPS bahwa Nusa Tenggara Timur jumlah wirausaha masih 0,7 persen, sedangkan di tingkat nasional jumlah pengusaha juga tidak begitu baik baru Cuma 1,5 persen.

Sedangkan apabila suatu daerah atau negara ekonominya bisa berkembang dengan baik minimal jumlah wirausaha yang ada di daerah atau di negara itu 2 persen.  Ini adalah salah satu tantangan HIPMI sebagai organisasi pengusaha muda. Dibandingkan negara-negara ASEAN sudah diatas 10 persen.

“ Kami HIPMI NTT melihat bahwa di NTT salah satu masalah kita bersama yakni masih kurangnya jumlah pengusaha di NTT”, katanya dalam sambutan pada acara Rakerda II, Diklat I dan Silatda Badan Pengurus Daerah (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HPMI) NTT masa bakti 2014 – 2017.

Dia mengatakan, Rakerda, Diklatda dan Silatda pada intinya adalah ingin meneguhkan dan menegaskan semangat kami sebagai generasi muda yang bergerak di sektor bisnis, generasi muda sebagai agen perubahan kebangkitan daerah yang membangkitkan ekonomi daerah NTT menjadi lebih baik lagi.

Asisten II Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur , Alexander Sena mengatakan saat ini pemerintah membutuhkan mitra untuk membangun daerah NTT. “ Kita berada dalam era globalisasi yang mana keterbukaan yang memayungi semua aktivitas di daerah ini. Artinya bahwa ini harus siap menghadapi komptesi – kompetisi baik global maupun MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), juga nasional, regional dan lokal.

Sementara terkait dengan jumlah wirausaha di NTT baru mencapai 0,7 persen, Alexander mengatakan, ini menjadi salah satu program utama pemerintah untuk terus mendorong berkembangnya wirausaha di NTT. “ Karena dari situlah kita bangkit”, ujarnya. (Ang)

 

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *