BERAU , Beritalima.com – Setelah sempat vakum hampir 13 tahun lamanya akhirnya hutan wisata Sei Tangap kembali dibuka pada Sabtu (9/7) oleh Camat Teluk Bayur Mulyadi.
Pada hari pertama buka tempat tersebut telah dipadati ratusan pengunjung yang ingin menikmati suasana alam dan hutan yang masih rimbun serta memiliki luas mencapai 685 Hektar.
Hutan Sei Tangap sendiri sempat tidak di fungsikan pada tahun 2003 lalu karena tidak ada yang merawat, kawasan hutan milik Inhutani I yang dulu pernah menjadi kebanggaan masyarakat Berau sebagai taman rakyat itu tak lagi terawat. Padahal di sana terdapat aneka jenis pohon dan tanaman endemik khas Kalimantan.
“Iya sejak tahun 2003 lalu sudah tidak dirawat, nah kami dari Pokdarwis Kalibata (Kelompok Sadar Wisata Teluk Bayur)tergerak untuk mengaktifkan kembali wisata alam ini, selain itu ini juga bisa dijadikan wadah liburan bagi masyarakat karena lokasinya berada dekat kota,” ujar Mulyanto selaku ketua Pokdarwis Kalibata.
Konon ada juga koleksi hewan liar yang ada di hutan Berau. Ya, itu dulu pada masa jayanya industri perhutanan. Sebab sekarang taman itu tampak sekali tidak terurus, kotor dan tidak menarik. Kecuali tinggal pintu gerbang masuknya yang masih utuh. Kini, hewan-hewan koleksi taman ini tidak jelas ke mana perginya.
“Yang tersisa saat ini hanya dua hewan saja yakni, kukang dan monyet saja, makanya kami berharap kepada pemerintah khususnya instansi terkait seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mau membantu kami untuk kembali menghidupkan hutan tangap ini,” tambahnya.
Namun, Mulyanto berharap agar infastruktur jalan bisa dibaiki karena di Teluk sendiri terdapat 2 Kelurahan yaitu Teluk Bayur dan Rinding, serta 4 Kampung yaitu Tumbit Melayu, Labanan Makmur, Labanan Jaya, Labanan Makarti , yang bisa memanfaatkan wisata alam ini.
“Yang utama sebaiknya infrastruktur jalan masuk ke area sini ya di baiki, karena apabila hujan akan licin dan juga berbahaya bagi pengunjung, kalau jalan sudah bagus saya yakin makin banyak warga yang berkunjung kesini,” pungkasnya.(tim)