Wisuda Periode 117, FIKK Borong Wisudawan Terbaik

  • Whatsapp
SURABAYA, beritalima.com – Tiga mahasiswa dari strata berbeda Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Unesa menjadi yang terbaik pada Wisuda Periode 117, yang digelar di Graha Unesa, Kampus 2 Lidah Wetan Surabaya, Selasa (11/11/2025).
Mereka adalah Mohammad Turi, mahasiswa doktoral (S3) yang lulus dengan IPK 4,0. Kemudian Sauqi Sawa Bikalawan, Wisudawan Terbaik S-2 dari Prodi S-2 Pendidikan Olahraga dengan IPK 3,99. Dan satu lagi dari S1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga atas nama Rosalia Amalia Ayuning Lestari ber-IPK 3,84.
Prosesi wisuda yang sangat spektakuler bagi FIKK yang berhasil menjadikan lulusannya terbaik di setiap jenjang pendidikan.
Mohammad Turi misalnya, pria kelahiran Sampang, 15 Mei 1999 itu menulis disertasi berjudul ‘Implementasi Model Latihan Turdistance Terhadap Kecepatan, Kekuatan Otot Tungkai, Power Otot Tungkai, Daya Tahan, dan Penurunan Kejenuhan pada AtletAtletik Middle Distance.’
Penelitian tersebut berhasil mengembangkan dan mengimplementasikan Model Latihan Turdistance, sebuah inovasi latihan atletik yang dirancang untuk meningkatkan performa atlet jarak menengah (middle distance).
“Model ini memadukan prinsip latihan fisiologis, psikologis, dan biomekanika guna meningkatkan kecepatan, kekuatan otot tungkai, power, daya tahan, serta mengurangi kejenuhan latihan,” terangnya.
Sementara Sauqi Sawa Bikalawan tidak hanya berhasil mengukir prestasi membanggakan sebagai wisudawan terbaik program magister (S-2) dengan IPK 3,99, tapi juga bebas tesis karena karya penelitiannya tembus publikasi jurnal internasional Scopus Q-3, yang direkognisi setara dengan tesis. Selain itu, mahasiswa asal Kediri itu juga berhasil lulus cepat hanya dalam waktu 3 semester atau 1,5 tahun.
Bahkan, penelitiannya berjudul “Identifying the Evolution of Learning Methods in Physical Education: A Systematic Review of Modern Approaches and Digital Integration (2025)” berhasil terpublikasi di Jurnal Internasional Scopus Q-3 sehingga mendapatkan rekognisi bebas tesis.
“Saya mencoba mengidentifikasi metode pembelajaran pendidikan jasmani mulai dari awal perkembangan tahun 1800-an sampai 2025 menggunakan pendekatan digital,” ujarnya.
Demikian halnya dengan Rosalia Amalia Ayuning Lestari (22 tahun). Wisudawan yang akrab dipanggil Rosa itu tumbuh dalam keluarga yang sangat dekat dengan dunia olahraga. Ayahnya adalah guru olahraga di sebuah SMP di Tulungagung, sedangkan ibunya seorang ibu rumah tangga sekaligus wiraswasta.
Sejak kecil, ia sudah akrab dengan bola basket, lapangan, dan keringat. Perjalanannya di Unesa dimulai pada 2021, tepat di masa pandemi. Rosalia termasuk “angkatan Covid”, yang dua semester pertama harus menjalani kuliah sepenuhnya daring. Ia mengaku masa itu menjadi periode yang tidak mudah.
“Belajar olahraga lewat layar itu aneh banget. Rasanya kurang efektif karena tidak bisa praktik langsung,” katanya.
Dari pengalamannya magang, Rosalia memberanikan diri mengirim CV ke DBL Academy untuk melamar kerja sebagai asisten pelatih paruh waktu. Tak disangka, lamaran itu diterima. Sejak saat itu, dunia profesional benar-benar membuka pintu untuknya.
“Saya mulai dari membantu memberi materi, lalu lama-lama dipercaya jadi PIC (person in charge) untuk kelas usia 5–6 tahun,” ujarnya.
FIKK memang benar-benar the real rumah para juara!(Yul)
beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait