SUMENEP, beritalima.com| Kedatangan Wisatawan Mancanegara ke Kabupaten Sumenep menjadi berkah tersendiri bagi Wirausaha Muda Sumenep (WMS). Seperti saat kehadiran Wisman dipendopo agung Keraton Sumenep pada Senin (02/ 10/ 2019).
Kunjungan turis dari berbagai belahan negara ke Keraton Sumenep ini tidak dapat melepaskan pandangan pada counter batik yang sudah disediakan oleh dinas terkait yaitu dinas Pariwisata kebudayaan pendidikan dan olahraga kabupaten Sumenep ini.
Tak ayal, Bahan batik tulis hasil kreatifitas Wirausaha Muda Sumenep ini menjadi jujukan mata memandang. Mereka bertanya asal muasal dan prosesi sehingga menjadi kain yang anggun dan menjadi ciri khas Batik Ratoh WMS.
Sebagai warga negara Indonesia, kita seharusnya bersyukur dengan kekayaan alam dan budayanya. Negara kepulauan terbesar di dunia ini memiliki ratusan suku bangsa dengan kebudayaannya yang sangat beragam. Mulai dari adat istiadat, bahasa tradisional, kuliner, hingga kain tradisional.
Bahkan pada tahun 2009, UNESCO menobatkan kain batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan non-bendawi.
“Alhamdulillah kreatifitas membatik di Wirausaha Muda Sumenep semakin hari semakin baik dan diminati”, ucap Khairul Asiah Direktur Pusat Inkubator Bisnis Sumenep (PIWS) STKIP PGRI Sumenep.
Menurutnya, batik tulis merupakan salah satu usaha yang terus dikembangkan mengingt saat ini mulai banyak diminati pasar.
“Kami terus melakukan inovasi dalam pengembangan produk yang berkualitas seperti membatik dan berbagai motif sesuai dengan perkembangan minat pasar saat ini,” ucap Khairul Asiah.
“Mohon doa dan dukungannya kepada semua pihak, agar program pemerintah dalam mencetak wirausaha ini berjalan dengan baik, dan program ini terus berkelanjutan,” imbuh Bu Irul panggilan akrabnya.
(An)
