Wow! Media Asal Jerman Tertarik Pemanfaatan EMT Milik INKA Madiun

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Pemanfaatan gerbong kereta atau Emergency Medical Train (EMT) milik PT Industri Kereta Api (INKA), yang dijadikan sebagai ruang isolasi bagi pasien Covid-19 yang berstatus orang tanpa gejala (OTG) di Kota Madiun, Jawa Timur, cukup menarik perhatian banyak kalangan. Tak hanya mencuri perhatian media dalam negeri, namun keberadaan EMT juga mendapat sorotan dari media asing.

Salah satunya media penyiaran publik milik Jerman, Deutsche Welle Indonesia, yang melakukan wawancara dengan Walikota Madiun, Kamis 18 Februari 2021.

Berbagai pertanyaan yang menyangkut penanganan Covid-19 di Kota Madiun, mengemuka. Terutama mengenai pemanfaatan gerbong kereta untuk merawat pasien Covid-19 di Madiun.

Walikota Madiun, H. Maidi, dengan antusias menjelaskan satu per satu pola-pola penanganan Covid-19 yang diterapkan di Kota Madlun. Mulai dari penyemprotan massal yang dilakukan secara berkala, massive tracing yang dilakukan bagi para pedagang di pasar tradisional dan modern, hingga penggunaan kereta sebagai ruang isolasi bagi pasien Covid-19 yang berstatus OTG.

EMT, paparnya, memiliki kondisi berbeda. Meskipun bekas gerbong kereta rel listrik (KRL) commuter line di Jabodetabek itu masih berbentuk sama dengan kereta lainnya. Namun, kursi di dalam gerbong sudah diganti dengan bed atau tempat tidur khusus pasien. Dengan kondisi yang berbeda ini, ia berharap pasien yang melakukan isolasi di EMT bisa lekas sembuh.

‘’Kalau di ruang isolasi seperti Wisma Haji, kami sediakan fasilitas hiburan seperti televisi. Tapi di EMT ini suasananya seperti di dalam kereta. Harapan saya, pasien di sini tidak merasa sedang isolasi. Tapi sedang melakukan perjalanan ke luar kota. Dengan sugesti bahagia ini diharapkan imun semakin meningkat dan pasien lekas sembuh,’’ jelas H. Maidi.

Sementara itu, reporter Deutsche Welle TV Indonesia, Gagah Adamas, menyebut, ketertarikannya mengupas pemanfaatan gerbong kereta menjadi ruang isolasi dikarenakan saat ini, rumah sakit lapangan yang menggunakan kereta api belum ada di Indonesia, bahkan di dunia.

“Kereta sebagai ruang isolasi ini menarik. Apalagi saya lihat dengan adanya gerbong kereta ini cukup berhasil menurunkan positivity rate dari merah jadi orange, apalagi setelah diberlakukannya PPKM. Maka dari itu kami tertarik untuk mengulik lebih jauh tentang EMT ini,” terang Gagah. (Sumber Diskominfo. Editor: Dibyo).

Ket. Foto: H. Maidi.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait