Wujudkan Lingkungan Sekolah Yang Asri, Wakil Walikota Buat Lubang Biopori

  • Whatsapp

LANGSA-ACEH, beritalima.com| Untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang asri dan bebas genangan air maupun banjir Wakil Wali Kota Langsa membuat teknologi alternatif dan sederhana yaitu biopori dilingkungan sekolah untuk penyerapan air.

Hal ini diungkapkan Wakil Wali Kota Langsa, Dr H Marzuki Hamid, MM, saat melaksanakan gotong royong bersama Kepala SMA Negeri 5 dan Dinas Lingkungan Hidup kota Langsa pembuatan lubang biopori/resapan air di halaman sekolah tersebut, Sabtu (13/06).

Dijelaskannya, biopori dapat meningkatkan daya resapan air yang berfungsi memberikan tambahan air secara buatan dengan cara meresapkan air hujan ke dalam tanah. Selain itu, mengurangi erosi dan sedimentasi, mencegah penurunan tanah, mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah.

Selain itu, biopori ini untuk mengurangi genangan air serta membuat peserta didik nyaman saat di sekolah, maka dibuatlah resapan air atau biopori.

“Biopori merupakan teknologi penyerapan air, disamping untuk humus sampah, juga punya sumur resapan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Marzuki Hamid juga mengimbau kepada sekolah-sekolah di Kota Langsa yang halamannya sudah berdiri bangunan dan sempit agar dibuat biopori sebagai resapan air, sehingga nantinya dapat mengurangi dampak genangan banjir.

“Ketika musim hujan tiba, pihak sekolah tidak perlu resah lagi akan banjir, karena air justru akan tertampung ke dalam tanah untuk cadangan pada musim kemarau,” tuturnya.

Sementara Kepala SMA Negeri 5 Langsa, Rusli, SAg menyatakan, pembuatan puluhan lubang resapan biopori dilaksanakan di SMAN 5 Langsa ini sebagai upaya menuju sekolah sehat, menyenangkan, berkarakter dan menciptakan lingkungan hidup yang nyaman.

Sebab, selama ini siswa merasa tidak nyaman karena banyak air tergenang saat musim hujan. Ini membuat proses belajar dan mengajar tidak nyaman. Untuk itu lah dibuatlah biopori untuk membantu mempercepat
peresapan air ke tanah.

Selain itu, untuk mengatasi sampah organik di lingkungan sekolah. Melalui saluran biopori, sampah organik diubah menjadi kompos serta mewujudkan lingkungan sekolah yang asri dan mengupayakan adanya konservasi air. (DN).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait