JAKARTA, beritalima.com | Direktur & Chief Information Digital Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya, ditunjuk sebagai focal point dalam rapat pleno pertama dalam mengukur Peningkatan G20 Empower di forum internasional G20 Empowerment and Progression of Women’s Economic Representation.
Di forum itu Yessie mewakili sektor swasta, bersama Asisten Deputi Partisipasi Lembaga Profesi dan Dunia Usaha, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perundingan Anak RI, Eko Novi Ariyanti, serta Rina Zoet dari IWAPI.
“XL Axiata akan terus menginisiasi inovasi-inovasi program yang dapat mendorong diterapkannya nilai dan prinsip kesetaraan gender, termasuk dalam hal meningkatkan proporsi perempuan dalam posisi-posisi strategis di internal perusahaan,” kata Yessie, Senin (15/3/2021).
Menurutnya, forum G20 Empower menyatukan para pemimpin sektor swasta dan mitra pemerintah untuk bersama-sama mengadvokasi dan memberlakukan kemajuan perempuan ke posisi kepemimpinan di sektor bisnis di seluruh dunia.
Pada 23 February 2021 lalu G20 Empower telah mengadakan pertemuan pertama secara daring yang diikuti perwakilan dari 20 negara, dengan agenda mengukur peningkatan G20 Empower. Semua negara anggota dibagi menjadi 6 kelompok kerja untuk menyusun hasil G20 Empower, yaitu Komitmen dan Rekomendasi.
Dalam agenda tersebut Yessie menjadi pembicara untuk Kelompok Kerja 5 – Rekomendasi, bersama anggota negara lain seperti Republik Korea, Rwanda, UEA, A.S., Indonesia, India, Meksiko, Singapura, Inggris Raya.
Program G20 Empower untuk 2021 berfokus pada tiga bidang paling relevan yang memerlukan perhatian.6 Pertama, KPI dan pengukuran bagi kalangan swasta dalam menetapkan tujuan dan tanggung jawab di seluruh organisasi mereka untuk kemajuan perempuan dalam peran kepemimpinan.
Kedua, praktik perekrutan dan promosi yang bisa mengatasi hambatan sistemik bagi kemajuan perempuan. Ketiga, pembelajaran, pelatihan, dan pengembangan untuk mengatasi kesenjangan dan mendorong kompetensi yang dibutuhkan perempuan untuk bisa maju.
G20 Empower merupakan aliansi yang menyatukan para pemimpin sektor swasta dan mitra pemerintah untuk bersama-sama mengadvokasi dan memberlakukan kemajuan perempuan ke posisi kepemimpinan di sektor swasta.
Di bawah kepemimpinan Italia, G20 Empower saat ini mendorong kemajuan pemberdayaan ekonomi dan representasi perempuan di tingkat senior bisnis di seluruh dunia. Untuk itu, dilakukan aliansi untuk kerjasama dengan Organisasi dan Pembangunan Ekonomi (OECD) serta Organisasi Buruh Internasional (ILO).
G20 Empower bekerja sama dengan ILO dan OECD yang menguraikan keadaan pemberdayaan ekonomi perempuan dan representasi di tingkat bisnis senior. Laporan ini menyoroti bahwa ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan secara global.
Pertama, porsi rata-rata perempuan di posisi manajerial telah berfluktuasi sekitar 31 persen sejak 2010, meningkat 3,3% dalam sepuluh tahun ke nilai tertinggi 32,4 persen pada 2019. Kedua, persentase rata-rata wanita di negara G20 dalam dewan perusahaan mencapai 18% pada 2019, naik dari 15% pada 2016.
Ketiga, pada 2019 rata-rata kesenjangan ketenagakerjaan gender untuk usia 15+ di negara-negara G20 mencapai 26 poin persentase. Sedangkan di Indonesia, menurut data Badan Pusat Statistik 2019, pada tahun 2014 hingga tahun 2018, persentase perempuan sebagai tenaga manager, profesional, administrasi, teknisi menunjukkan adanya peningkatan. (Ganefo)
Teks Foto: Peserta Forum G20 Empower dalam acara rapat pleno pertama G20 Empowerment and Progression of Women’s Economic Representation Empower secara daring.