JAKARTA, beritalima.com – Yayasan Hari Puisi (YHP) setiap tahun menggelar puncak perayaan Hari Puisi Indonesia (HPI) di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat. Perayaan HPI sudah memasuki tahun keenam dengan tema “Puisi Sebagai Renjana dan Sikap Budaya”.
Demikian hal itu disampaikan Maman S Mahayana, Ketua Yayasan Hari Puisi, Rabu (14/11/2018) pada press konferen menjelang Puncak Perayaan Hari Puisi Indonesia 2018 kepada awak media, di Ruang Pusat Dokumen Satra (PDS), Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat
“Melalui puisi, kita dapat mengobarkan gairah kebangsaan dan merayakan kebhinnekaan Indonesia. Dengan demikian, puisi akan menjadi budaya dalam segala hal sebagai pilar dan dasar kebudayaan bangsa Indonesia. Selama ini kebudayaan diartikan secara artifisial. Padahal lebih dari itu, kebudayaan sesungguhnya memiliki sesuatu yang lebih substansial, yakni tentang sikap hidup dan norma sosial,” ujarnya.
Lebih lanjut dua puncak acara HPI 2018 yang berbeda, diantaranya adalah tanggal 17 – 18 Nopember 2018, diadakan Pesta Puisi Rakyat, di Lapangan Parkir Taman Ismail Marzuki (TIM). Selanjutnya pada puncak acara kedua, Malam Anugerah HPI 2018, pada tanggal 29 Desember di Teater Jakarta, Kompleks TIM, Cikini, Jakarta.
“Rangkaian puncak HPI sebelumnya dilaksanakan pada bulan Oktober. Hal tersebut karena terkait dana dan masalah tempat acara yang penuh di TIM,” tandas Asrizal Nur, Ketua Panita Hari Puisi Indonesia, yang didampingi Sekretarisnya, Sofyan RH Zaid.
Lebih jauh ditambahkan Maman S Mahayana dan lainnya, mengharapkan kepada wartawan dapat menjembatani melalui tulisannya agar Hari Puisi Indonesia menjadi Hari Puisi Nasional dengan dianggarkan APBN dan APBD, Walaupun upaya panitia mengajukan proposal banyak yang diterima dan banyak yang ditolak. dedy mulyadi